Sektor ritel di Jakarta memang tak memberikan pertumbuhan signifikan dari segi jumlah pasokan baru. Moratorium pembangunan pusat belanja membuat okupansi tetap stabil sepanjang tahun 2016, dan akan berlanjut pada tahun 2017.
Tahun lalu, ada empat pusat belanja baru beroperasi di Jakarta yang menambah 121.000 m2 ruang ritel. Keempat mal itu antara lain Bassura City, Green Pramuka City Mall, Neo Soho Mall at Podomoro City, dan Pantai Indah Kapuk Avenue.
Tambahan itu membuat pasokan kumulatif ritel di Jakarta mencapai 4,57 juta m2 atau tumbuh 2,7% year-on-year.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, kawasan Jakarta Timur akan jadi primadona pembangunan mal di ibu kota. “Ke depannya, mal atau pusat perbelanjaan bakal banyak di timur Jakarta,” kata Ferry di Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Berdasarkan data Colliers, dari empat pusat perbelanjaan baru yang memulai operasinya pada tahun 2016, dua diantaranya terletak di daerah Jakarta Timur, yaitu Bassura City Mall dan Green Pramuka City Mall.
Sedangkan dua mal baru lainnya pada 2016 adalah Neo Soho Mall at Podomoro City di Jakarta Barat, dan Pantai Indah Kapuk Avenue di Jakarta Utara.
Sementara itu, kawasan di luar Jakarta, pembangunan mal cukup marak. Sinarmas Land baru saja merampungkan pusat belanja terbesarnya Q-Big di atas lahan 17,5 hektare. Adapun pasokan kumulatif ruang ritel di luar Jakarta mencapai 2,47 juta m2 atau tumbuh 4% year-on-year.
Mal Tahun 2017
Catatan konsultan properti Colliers International memprediksi pada tahun 2017 akan terdapat dua pusat belanja baru dengan total lahan ritel sebesar 68.000 m2. Kedua mal itu dibangun oleh pengembang Agung Podomoro, yaitu Shopping Mall @ Pancoran (8.000 m2) dan New Harco Plaza (60.000 m2).
Sedangkan, Aeon Mall Garden City di Cakung, Jakarta Timur, bakal beroperasi pada tahun 2018. Mall asal Jepang ini akan menyumbang 71.000 m2 lahan ritel baru.
Pada tahun 2019, beberapa mal direncanakan akan hadir, antara lain Mal Puri Indah 2, Shopping Mall at Podomoro Park Buaran, Pondok Indah Mall 2, Grand Metro Cipulir, dan Shopping Mall at South Gate Lenteng Agung.
Pada tahun yang sama, di area CBD Jakarta akan terdapat dua pusat belanja baru, yaitu Benhil Central Mall dan Benhil Central Trade Center yang merupakan joint operation antara Wijaya Karya dan PD Pasar Jaya.
Ferry menuturkan, okupansi sektor ritel cukup stabil. Pada kuartal terkahir 2016, okupansi ritel akhirnya tumbuh setelah turun selama tiga kuartal terakhir. Adapun okupansi saat ini berada di level 85,4%.
Sedangkan di mal-mal greeter Jakarta, tambahan pasokan membuat okupansi menurun 2% menjadi 82% hingga akhir 2016.
“Tahun 2017, pasokan yang sedikit membuat okupansi ritel di Jakarta cukup stabil,” katanya. Akan tetapi, kata Ferry, tantangan terjadi pada grup ritel besar yang sulit melakukan ekspansi seperti MAP dan Sogo.
“Mereka juga pikir-pikir untuk ekspansi. Sebab, yang ada aja, performance-nya juga masih sulit,” katanya.
Terkait dengan harga, tingkat sewa harga ritel di CBD atau kawasan pusat bisnis Jakarta masih lebih tinggi sekitar dua kali lipat dari harga sewa di luar CBD.
Editor: Sigit Kurniawan