Tahun 2018, Adira Insurance Sukses Cetak Pendapatan Premi Rp 2,7 Triliun

marketeers article

Adira Insurance berhasil mencatat kinerja cemerlang di tahun 2018. Berbagai langkah dan inisiatif yang diambil  membuahkan hasil gemilang dengan tercapainya pendapatan Premi Bruto (GWP) termasuk syariah sebesar Rp 2,7 triliun. Nilai ini meningkat sebanyak 15% dibandingkan pencapaian tahun 2017 dengan jumlah polis aktif sebesar 8,8 juta. Dengan laba perusahaan setelah pajak tumbuh 18% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 409 miliar.

“Kinerja perusahaan 2018 cukup bagus dilihat dari pertumbuhan yang mencapai double digit sementara industri masih single digit. Tidak hanya itu, perusahaan juga berhasil meningkatkan brand awareness index dan customer satisfaction index yang didapatkan melalui hasil survei oleh surveyor pihak ketiga. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Adira Insurance tidak hanya mampu beroperasi secara efektif dan efisien, namun juga sanggup memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan,” kata Julian Noor, Chief Executive Officer Adira Insurance.

Sepanjang tahun 2018, berbagai strategi dilakukan oleh Adira Insurance dengan memaksimalkan potensi group dalam penyempurnaan bisnis proses melalui penerapan teknologi digital. Tidak hanya itu, Adira Insurance juga terus meningkatkan brand quality dari produk-produk unggulan Adira Insurance. Khususnya Autocillin, yang memiliki fitur-fitur yang merupakan diferensiasi dan memberikan nilai tambah yang unik dibandingkan produk-produk asuransi kendaraan bermotor lainnya.

“Kami memang konsisten menjadikan asuransi kendaraan bermotor sebagai core business Adira Insurance. Dan terbukti, asuransi kendaraan menjadi pendorong terbesar dalam pertumbuhan bisnis di tahun 2018 (59%),” tambah Julian.

Selain itu, hasil underwriting juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 23,96% atau Rp 635,75 miliar meningkat dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 512,86 miliar. “Kami berhasil melakukan seleksi bisnis sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan yang cemerlang yang berdampak pada terjaganya pertumbuhan di top line maupun bottom line,” ungkap Julian.

 

    Related