Tahun 2019, Bandara Sultan Hasanuddin Akan Jadi Airport City Pertama di Indonesia

marketeers article

Awal tahun 2015 ini, PT Angkasa Pura II (Persero) baru saja melakukan pembebasan tanah seluas 60 hektar untuk pembangunan bandar udara Sultan Hasanuddin yang baru di Makassar, Sulawesi Selatan. Pembebasan tanah yang masih berada di kawasan bandara saat ini, telah menghabiskan dana sebesar 571 milyar.

“Tahun 2019 nanti, rencananya airport Makassar luasnya akan dua kali lipat dari bandara saat ini. Rencananya pembangunan fisik bandara baru di Makassar ini akan di mulai tahun 2016  ujar Yanus Suprayogi, General Manager Angkasa Pura Makassar saat ditemui oleh Marketeers pada saat ulang tahun Angkasa Pura yang ke-51, Jumat (20/2/2015)

Tak hanya luasnya yang bertambah, kapasitas pun ditingkatkan. Saat ini, kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin Makassar mencapai 6,5 juta pertahun, dengan rata rata 3,500 penumpang per jam pada saat peak season.

Dengan investasi senilai Rp 2 trilyun, Angkasa Pura rencananya akan meningkatkan jumlah kapasitas mencpai 15 juta orang per tahun. Pembangunan yang rencananya dilakukan bertahap ini juga akan menggandeng kontraktor BUMN lain seperti Wijaya Karya, Hutama Karya, dan lainnya.

Tak ingin kalah oleh bandara bandara yang sudah mulai membenahi diri seperti bandara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Sultan Aji Muhammad di Balikpapan, Makassar pun akan mengukuhkan bandara nya menjadi Airport City pertama di Indonesia. “Berbeda dengan Balikpapan yang lahannya sempit, sehingga harus dibangun ke atas sampai 5 lantai, Makassar lahannya luas. Kita akan menambahkan landasan pacu, garbarata, dan bandaranya. Nanti Kita akan jadi Airport City pertama di Indonesia,” tutup Yunus Suprayogi.

 

 

 

                              

Related