Tahun 2019 Bunga KPR Diprediksi Naik

marketeers article
House.

Data Bank Indonesia memperlihatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga (Q3) 2018 mencapai 5,17% (year-on-year). Meski lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya (5,27%), angka ini berada di atas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5,14%. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga ini menjadi catatan terbaik sejak 2014 silam.

Andry Asmoro, Ekonom Bank Mandiri, menjelaskan bahwa tahun depan pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 5.1% – 5.2% karena adanya faktor harga komoditas yang masih lemah dan berpengaruh kepada kinerja ekspor. Tren kenaikan suku bunga acuan diprediksi masih akan berlanjut hingga 2019 mendatang, sehingga bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pun diprediksi akan naik. Tapi hal itu diyakini tak akan menghambat pertumbuhan bisnis properti.

Andry menilai, KPR masih menjadi andalan warga untuk bisa memiliki rumah. Sehingga dia yakin kenaikan suku bunga tak akan membuat bisnis properti menjadi lesu. “Tantangan ke depan adalah lebih kepada suku bunga KPR yang kemungkinan naik pada 2019. Tapi, perkembangan properti diperkirakan terus naik tahun depan,” jelasnya.

Hal tersebut dapat terindikasi antara lain dari masih banyaknya promo dari perbankan terkait KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen. “Jadi, memang KPR masih kencang untuk pembiayaan rumah sehingga juga tetap akan menarik bagi perbankan ke depannya,” ungkap Andry.

Menurut Rumah.com Property Outlook 2019, kebijakan pemerintah untuk menjaga sentimen pasar di sepanjang 2018, terutama pasca-Hari Raya dan pengaruh ekonomi global berdampak positif. Hal ini membuat pasar properti 2019 diprediksi stabil meski ada pemilihan presiden di semester pertama 2019.

Harga dan suplai properti, terutama pada sektor residensial, diperkirakan meningkat pada tahun 2019. Permintaan pasar akan tetap stabil, permintaan untuk properti kelas menengah atas akan meningkat.

“Pemerintah meningkatkan anggaran infrastruktur sebesar 6% dari tahun sebelumnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sejumlah kebijakan Pemerintah lainnya seperti pelonggaran Loan To Value (LTV), serta Program Sejuta Rumah membantu memudahkan masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah untuk memiliki hunian,” tambah Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com.

Mengamati data Rumah.com Property Index dan data nasional, pasar properti nasional di tahun 2019 akan lebih positif, melanjutkan tren yang telah terbentuk sepanjang 2018. Hal yang perlu diantisipasi adalah Hari Raya Idul Fitri yang berdekatan dengan peristiwa politik. Meski kepuasan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga harga properti hunian tetap terjangkau sedikit menurun, mayoritas merasa optimistis dengan iklim properti Indonesia saat ini. Meski demikian, berbelitnya proses pengurusan KPR bisa menjadi penahan laju pasar properti nasional.

Kebijakan pemerintah yang melonggarkan Loan To Value (LTV) atau uang muka membuka kesempatan bagi para pencari properti untuk membeli rumah dengan uang muka yang serendah-rendahnya.

Ike menjelaskan, secara umum pasar properti Indonesia pada tahun 2019 mendatang tidak akan begitu terpengaruh dengan keadaan politik. Pasar properti akan terus merangkak naik dan menuju pemulihan. Ini merupakan kesempatan yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau dipakai sendiri maupun sebagai sarana investasi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related