Tahun Lalu, NPBT Danamon Tumbuh 39%

marketeers article

Tahun lalu, Danamon membukukan laba bersih sebelum pajak (NPBT) sebesar Rp 4,5 triliun. Angka ini tumbuh 39% dari tahun sebelumnya. Sedangkan Laba bersih setelah pajak (NPAT) Danamon tumbuh 12% menjadi Rp 2,7 triliun.

Salah satu pendorongnya adalah pertumbuhan pendapatan nonbunga. Ditambah lagi dengan disiplin dalam pengelolaan pengeluaran operasional serta penurunan biaya kredit. Pada tahun 2015, Danamon meletakkan pondasi untuk melaksanakan transformasi Danamon dan Adira Finance. Hal ini telah menunjukkan hasil positif, baik dalam hal produktivitas maupun kinerja keuangan

“Fokus Bank dalam beberapa inisiatif penting di tahun 2016 tercermin secara positif pada pertumbuhan laba bersih. Inisiatif tersebut termasuk implementasi restrukturisasi jaringan sales & distribution, peningkatan pada jaringan digital, serta peningkatan dalam kualitas layanan secara keseluruhan. Danamon akan melanjutkan program tersebut tahun ini untuk mewujudkan kualitas layanan dan pengalaman perbankan yang lebih baik bagi nasabah,” kata Sng Seow Wah, President Director PT Bank Danamon Tbk, dalam siaran persnya.

Meski begitu, di tengah tren pertumbuhan positif pada hampir seluruh bisnis Danamon, kinerja perbankan mikro tetap tertekan. Tanpa memperhitungkan perbankan mikro, NPBT Danamon akan naik ke Rp 5,2 triliun.

Sedangan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) tercatat membaik, yakni sebesar 48,8% di tahun 2016 dibandingkan 52,0% di tahun sebelumnya. Biaya operasional turun 4% menjadi Rp 8,6 triliun. Biaya Kredit tercatat pada Rp 4,4 triliun atau membaik 12% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pembiayaan Adira Finance sepanjang tahun 2016 turun sebesar 5% pada menjadi Rp 44,4 triliun. Namun, pada kuartal keempat produktivitas menunjukkan peningkatan pembiayaan Adira Finance tumbuh 2%. Tren positif ini terjadi di tengah lemahnya penjualan di industri kendaraan baru untuk roda dua dan roda empat komersial, masing-masing turun 8% dan 29%.

    Related