Taiwan dan Indonesia Lirik Kerja Sama Sektor Makanan Hingga Perkapalan

marketeers article
HUA LIAN CITY,TAIWAN-MARCH 6 ,2015: Motorcycle driving cross road in middle of city ,Huan lian Taiwan.

Taiwan tengah menajajaki peluang kerja sama dengan Indonesia guna memperkuat perekonomian kedua negara. Sejumlah sektor potensial dilirik untuk berkolaborasi, seperti industri perkapalan, pengolahan logam, dan teknologi bahan pangan. 

“Jika dilihat dari neraca perdagangan, Indonesia mengalami surplus terhadap Taiwan. Namun masih ada kesempatan besar dalam meningkatkan neraca perdagangan kita dengan mengoptimalkan sumber daya industri sehingga dapat melengkapi satu sama lain,” ungkap Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Kamis (09/08/2018).

Pada 2017, total perdagangan kedua negara mencapai USD8,12 miliar dan Taiwan berada di peringkat ke-11 sebagai mitra impor maupun ekspor perdagangan global Indonesia. Sementara jumlah investasi langsung Indonesia di Taiwan mencapai USD32,2 miliar. Sedangkan,penanaman modal langsung Taiwan di Indonesia sekitar USD397 juta menjadikan Taiwan sebagai investor urutan ke-14 terbesar Indonesia.

Para pelaku industri Taiwan pun didorong untuk meningkatkan investasi sekaligus bermitra dengan pengusaha di Indonesia. Sehingga, diharapkan Indonesia menjadi basis produksi baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Menurut Suryawirawan, ketersediaan kawasan industri terintegrasi, termasuk yang ada di luar Jawa merupakan potensi investasi besar bagi Taiwan. Jika dilihat dari potensi sektor manufaktur dengan karakteristik kawasan industri, misalnya perusahaan perkapalan berpeluang untuk berinvestasi di kawasan industri JIIPE Gresikatau di Tenggamus. Sedangkan, produsen pengolahan makanan dan bioteknologi, bisa beroperasi dikawasan industri Kendal, Batamindo atau Sei Mangkei.

Lebih lanjut, kami juga mengajak kepada para perusahaan Taiwan yang ada di Indonesia untuk ikut berpartisipasi aktif mewujudkan peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam upaya memasuki era ekonomi digital,” kata Suryawirawan.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related