Tak Hanya Online, Konsumen Amerika Doyan Belanja Offline

marketeers article

SAP SE mengumumkan hasil risetnya bahwa tujuh dari sepuluh konsumen di Amerika Serikat membeli produk-produk fesyen secara online namun juga mendambakan pengalaman bertransaksi secara langsung yang ditawarkan oleh peritel, seperti fitting room.

“Survei mengindikasikan bahwa para pembeli senang dengan kepraktisan berbelanja online. Damun merasa biaya pengirimkan lebih tinggi dari yang diharapkan atau proses pengembalian yang bertele-tele dengan cepat mengubah pemikiran tersebut,” kata Chris Hauca selaku Head of Strategy, SAP Commerce Cloud.

Dalam SAP Consumer Propensity Study terbaru yang mensurvei 1.000 konsumer Amerika Serikat terkait kebiasaan mereka saat berbelanja online ditemukan fakta lain, yakni peritel harus menyediakan layanan gratis ongkos kirim. Pelanggan di Amerika Serikat (62%) paling sering meninggalkan keranjang belanja mereka karena biaya pengiriman.

“Para peritel harus mempertimbangkan tentang bagaimana mereka mampu menghilangkan kejutan-kejutan mengganggu untuk konsumer. Untuk memastikan pengalaman yang baik dan terus bertahan setelah pembelian, perusahaan perlu terhubung dengan proses-proses yang dihadapi pelanggan, dengan rantai pasokan back-end.

Selain itu, peritel harus menyediakan lebih banyak pilihan kepada pelanggan sehingga mereka dapat berpindah secara mulus antara saluran digital dan fisik. Menurut Chris, satu dari tiga pelanggan percaya bahwa pengalaman berbelanja online dapat ditingkatkan dengan memiliki toko konvensional untuk mencoba dan menguji produk-produk sebelum membelinya.

Hal lain adalah peritel harus  menawarkan lebih banyak informasi kepada pelanggan guna menolong mereka membuat pilihan. Sebanyak 47% pembeli di Amerika yang disurvei mempercayai bahwa pengalaman berbelanja dapat ditingkatkan dengan alat perbandingan yang menganalisis perbedaan harga dan spesifikasi antara dua produk yang mirip. Berdasarkan survei, 40% responden telah memakai keranjang belanja sebagai cara untuk membandingkan harga dengan situs-situs dan merek lain.

Editor: Sigit Kurniawan

Related