Setelah muncul transportasi online yang memudahkan manusia dalam bermobilitas, kini hadir “Human Uber”. Melalui teknologi ini, Anda dapat meminta orang lain pergi ke suatu tempat dengan menggunakan wajah Anda. Lalu, bagaimana teknologi Human Uber ini bekerja?
Dalam MIT Technology Review’s EmTec conference Singapore, Forbes.com memberitakan tentang seorang periset Jepang bernama Jun Rekimoto yang mempresentasikan sebuah bentuk teknologi baru yang disebut dengan ChameleonMask (Human Uber).
Teknologi ChameleonMask memungkinkan manusia menjadi pengganti manusia lain dari jarak jauh.
Pemeran pengganti (Human Uber) akan menggunakan layar sebagai topeng yang menunjukkan wajah pemesan Human Uber dan mentransmisikan suara pemesan.
Tidak hanya itu, pemesan juga dapat mengirim sejumlah petunjuk mengenai cara bertindak kepada Human Uber.
Forbes menulis jika teknologi ini diterapkan, hal ini memungkinkan pekerja untuk meminta Human Uber menggantikan pekerjaan mereka (pergi ke kantor atau rapat).
Akankah Human Uber bekerja seperti fenomena transportasi online yang lebih dulu hadir?
Editor: Sigit Kurniawan