Tak Mesti Jadi Unicorn, Startup Punya Pilihan

marketeers article

Fenomena kehadiran startup berstatus unicorn banyak menarik perhatian. Pemerintah pun mendorong agar para startup di Tanah Air meraih status tersebut. Namun apakah semua startup harus menjadi unicorn? Jawaban menarik datang dari Bhinneka.com. Menurut mereka, setiap startup memiliki pilihan.

“Persaingan di sektor business to consumer (B2C) kian luar biasa padat. Bagi kami menjadi unicorn adalah pilihan. Saya tidak mengatakan bahwa kami tidak mencari investasi. Mungkin kami akan menjadi unicorn dengan cara yang berbeda dan lebih aman dan lebih ‘bhinneka’,” kata Hendrik Tio, CEO n Founder Bhinneka.com di MarkPlus Conference 2019, Jakarta.

Menurutnya, di era yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini, visi perusahaan pun ditantang. Visi perusahaan harus tetap jelas dan konsisten dijalankan dengan baik.

“Setiap pemain tentu memiliki start dan fokus yang berbeda. Seperti kami, kami memulai di segmen pasar business to business (B2B),” lanjut Hendrik.

Menurutnya, pasar mengarah pada segmen yang konvergen. Semua pemain pun dipersilakan untuk membidik semua segmen. “Konsumen B2B, B2C, online, atau pun offline harus bisa diambil semua oleh pemain,” tutup Hendrik.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related