Tanggap Bangun Word of Mouth, Lazada Raih Advokasi Tertinggi

marketeers article
52657700

Hadir di Indonesia sejak tahun 2012, Lazada kini menjelma sebagai salah satu e-commerce terbesar di Tanah Air. Bahkan, perusahaan milik Alibaba Group ini mengklaim bahwa brand Lazada kini menjadi top of minds masyarakat sebagai brand destinasi belanja online.

Dari tahun ke tahun, performa Lazada menunjukkan angka positif. Hal ini tercermin dari beberapa peningkatan kunjungan maupun Gross Merchandise Value (GMV) atau nilai produk terjual yang selalu positif, khususnya ketika mereka menggelar berbagai kampanye sepanjang 2017.

Ketika Harbolnas 2017 misalnya, dalam 1 hari (tanggal 12 Desember) Lazada berhasil mencatat kenaikan nilai total GMV lebih dari 10x dibandingkan hari biasa, dan kenaikan jumlah kunjungan sebesar lebih dari 4x dibandingkan dengan hari biasa. Pencapaian ini sekaligus menjadi rekor baru nilai transaksi tertinggi bagi Lazada dalam 6 tahun perhelatan Harbolnas.

“Posisi Lazada dibandingkan kompetitor, berdasarkan data iPrice (yang merujuk pada data SimilarWeb), Lazada merupakan e-commerce yang paling dicari konsumen selama 2017. Ini merupakan capaian sekaligus pecut bagi kami untuk terus berinovasi dan menjaga juga meningkatkan kepuasan konsumen kami,” jelas Achmad Alkatiri, CMO Lazada Indonesia.

Menurutnya, konsumen hari ini sering merujuk pada rekomendasi teman atau kerabatnya atas barang yang akan dibeli, atau sekadar menanyakan pendapat sebelum melakukan pembelian. Interaksi jamak terjadi di era digital dengan medium yang berbeda dari era sebelumnya. Kini, medium tersebut berpindah ke media sosial.

“Itulah alasan Lazada kerap melakukan berbagai kegiatan atau kampanye yang diintegrasikan kegiatan di media sosial. Termasuk dengan menggunakan Key Opinion Leader (KOL) dalam meningkatkan engagement dengan konsumen. Seperti yang kami lakukan saat Online Revolution tahun 2017, kami memiliki acara live streaming bersama KOL, acara TV Show dengan selebriti, dan lain-lain. Dengan cara ini, diharapkan word of mouth berjalan di masyarakat,” imbuh pria yang akrab disapa Mad ini.

Begitu juga performa brand mereka. Dari beragam pemain baik dalam dan luar negeri, nama Lazada muncul sebagai pemain ritel online yang paling banyak direkomendasikan. Menurut riset Indonesia WOW Brand 300, brand Lazada menempati posisi teratas di sektor e-commerce dengan nilai Brand Advocacy Ratio sebesar 0,70 dan Purchase Action Ratio (PAR) 0,68. Angka yang diraih oleh Lazada ini cukup ideal. Sebab selain banyak direkomendasikan, konsumen juga banyak melakukan aktivitas belanja di platform tersebut.

Tokopedia dan Bukalapak harus puas di posisi dua dan tiga.  Selisih antara BAR dan PAR di Tokopedia dan Bukalapak cukup mencemaskan. Tokopedia misalnya mendapatkan BAR sebesar 0,45, namun angka PAR-nya hanya di angka 0,18. Hal yang serupa juga dirasakan oleh Bukalapak.

Editor: Sigit Kurniawan

Related