Tantangan! Jadi Brand for Good dengan Mengembangkan Pariwisata

marketeers article
44950443 holiday suitcase

Kampanye Brand for Good terus digaungkan di kalangan para pemilik merek. Menjadi Brand for Good adalah ketika brand melakukan aktivitas yang tidak melulu soal mengejar profit. Lebih dari itu, melakukan kebaikan pada people dan planet.

Menjadi brand for good bukanlah monopoli dari merek yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Merek yang baru tumbuh pun bisa melakukannya. Cakupan melakukan kebaikan pun tidak hanya sebatas pada lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, dan lainnya yang sudah sering dilakukan para merek.

Terjemahan brand for good bisa juga dengan melakukan aktivitas yang mendukung target-target yang ditetapkan pemerintah, misalnya dalam dunia pariwisata. Seperti sudah sering diberitakan, pemerintah saat ini menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juga orang di tahun 2019.

Sekarang ini, hampir semua negara yang sebelumnya tidak memprioritaskan pariwisata sebagai sumber pemasukan sudah berubah arah. Pariwisata akan menjadi sumber devisa dan cara tepat untuk meningkatkan kesejahteraan warga negaranya. Nah, pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan brand for good dalam industri pariwisata?

Menurut Taufik, Deputy CEO MarkPlus, Inc., merek-merek di Indonesia bisa berkontribusi pada dunia pariwisata. Sebab, ada banyak merek di negara ini yang memiliki sejarah dan cerita menarik yang bisa membuat orang ingin tahu.

“Ada banyak merek besar dunia yang telah membuat semacam museum terkait sejarah, produk, hingga teknologi, dan lainnya. Museumnya pun dikemas sangat menarik dan menimbulkan experience ke pengunjungnya. Sehingga, menarik wisatawan lokal dan asing untuk datang,” kata Taufik di acara MarkPlus Center for Brand for Good: What WOW Brand Can Do for Visit Wonderful Indonesia 2018, hari ini (28/02/2018).

Ia mencontohkan di Jerman ada museum BMW yang menampilkan cerita awal dari mobil ini, hingga teknologi terkini yang mereka miliki. Lalu contoh lain, antara lain World of Coca Cola, di Atlanta USA. Ada juga Museum Toyota di Nagoya Jepang.  “Merek-merek ini telah sukses membuat orang untuk datang ke negara mereka,” tambahnya.

Lalu,  bagaimana untuk bisa membuat sebuh destinasi berbasis brand yang menarik? Menurut Taufik ada beberapa hal, antara lain memiliki dan memamerkan fasilitas produksi kelas dunia. Lalu, membuat properti yang berisi atau diisi dengan semua hal terkait merek. Jangan lupa, memilih lokasi yang mudah diakses dengan waktu tempuh yang rasional.

“Dilengkapi juga dengan fasilitas pendukung, seperti toko souvenir, restoran, ATM, dan lainnya. Kemudian, memberikan paket-paket kunjungan yang menarik,” kata Taufik.

Manakah merek-merek di Indonesia yang berpotensi membuat itu? Sebut saja Indofood, Sido Muncul, Kapal Api, dan lainnya. Sido Muncul meskipun tidak membuat properti khusus, tapi lewat Hotel Tentrem yang masih satu grup, telah melakukannya.

Tak hanya itu, Sido Muncul sudah sejak lama telah mengolaborasikan antara iklan produk dan promosi dunia pariwisata. Lihat saja, iklan-iklan Kuku Bima yang menampilkan potensi wisata alam dan budaya dari beragam pelosok Nusantara.

Bagaimana dengan merek Anda?

 

    Related