Taralite: Orang Indonesia Rela Hutang Puluhan Juta untuk Menikah

marketeers article
www.huffingtonpost.com

Memiliki visi untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari kekhawatiran pembiayaan, Abraham Viktor berinisiatif merintis Taralite.com. Taralite.com merupakan perusahaan pembiayaan yang dijalankan secara online. Menyediakan personal loan mulai dari Rp 1 juta- Rp 200 juta dengan tenor satu hingga tiga tahun.

Abraham mengatakan, salah satu alasan terbanyak orang meminjam ke Taralite.com adalah untuk membiayai pernikahan, di samping keperluan dana pendidikan dan renovasi rumah. Abraham melihat,orang Indonesia dari berbagai kalangan rela menghabiskan banyak uang hanya untuk menggelar pesta pernikahan.

“Untuk menikah, orang yang sekali pinjam di Taralite.com rata-rata Rp 70 juta-Rp 80 juta,” kata laki-laki lulusan Universitas Indonesia ini.

Dalam memberikan peminjaman, Taralite.com bekerjasama dengan sejumlah perusahaan. Meski, pembiayaan ini bersifat personal, tapi pembayarannya bisa langsung dipotong dari gaji peminjam. “Ini dilakukan agar mereka tidak repot mentransfer dan menghindari peminjam lupa membayar,” katanya.

Karena bekerjasama dengan perusahaan, lanjut Abraham, persyaratan untuk meminjam di Taralite tergolong mudah. Cukup mengisi formulir aplikasi dan persyaratan administratif lain. Lalu, assessment bisa dilakukan keesokan harinya dan langsung timnya beri keputusan.

Abraham menambahkan, yang membedakan Taralite.com dan bank dari sisi peminjam adalah terkait bunga dan kecepatan. Di sisi bunga, pihaknya memberikan bunga yang murah. Bila Kredit Tanpa Agunan (KTA) di bank mensyaratkan bunga 1,49%, kami hanya 0,99%.

“Dari sisi kecepatan, kami bisa mengetahui persetujuan peminjaman dalam sehari, sedangkan bank rata-rata membutuhkan waktu 15 hari untuk KTA. Belum lagi bank terikat dengan banyak peraturan,” tambah Abraham.

Ke depan, Abraham akan menjalin kemitraan dengan lebih banyak perusahaan yang pegawainya tidak bisa mendapatkan pinjaman di bank. Ia mengatakan, banyak supir Uber yang meminjam dana ke mereka. Karena, kalau di bank mereka akan ditolak.

“Untuk itu, kami ingin memberikan pinjaman yang affordable. Kalau tidak, kasihan mereka. Mereka akan ke rentenir,” ujarnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related