Teknologi Kunci Menjadikan Moda Transportasi Lebih Efisien

marketeers article

Indonesia masih terus berbenah. Tentunya menjadi lebih baik lagi. Tidak selalu cepat, tapi perubahan perlahan makin dirasakan. Salah satu sektor yang menunjukkan perkembangan baik adalah tansportasi.

Pelabuhan, terminal, stasiun, sampai bandara kini menunjukkan perubahan yang sangat baik. Contohnya dari segi kebersihan. “Dulu, saya enggan pergi ke toilet di terminal atau stasiun karena biasanya kotor. Tapi, sekarang sudah tidak demikian. Perubahan tersebut sangat bagus karena meningkatkan kenyamanan para pengunjung,” ujar Guru Besar FEUI Rhenald Kasali, Sabtu (14/9/2019), di acara Konferensi Harhubnas 2019.

Rhenald menjelaskan bahwa perubahan yang ada merupakan wujud dari keberhasilan para pemimpin di setiap departemen. Karena, mereka mampu membangun dan memilihara sarana dan prasarana dengan baik.

Namun, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah teknologi. Karena, teknologi merupakan satu aspek pendorong perubahan. Rhenald mengambil contoh kasus penghilangan sistem pembayaran tunai untuk jalan tol.

“Tidak sedikit yang menolak dan menganggap keputusan seperti ini akan menghilangkan pekerjaan banyak orang. Hal itu merupakan bentuk dari gagal paham,” pungkasnya.

Padahal jika dilihat kembali ada banyak manfaat yang didapat untuk membantu para pekerja menjadi lebih efisien. Di antaranya, para pekerja pintu tol tidak lagi banyak menghirup polusi kendaraan karena mereka dipindahkan ke ruang kontrol. Jadi, perubahan yang dilakukan tidak hanya menghilangkan pekerjaan. Namun, membuat perubahan.

Cara ini membantu para pekerja mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi di lapangan. Tidak hanya bagi pekerja, untuk pengguna jalan tol pun dapat diuntungkan. Karena, dengan layanan tol non tunai, pengguna dapat mengurangi membawa uang tunai lebih banyak dan menjauhi risiko keamanan.

“Perubahan yang terjadi merupakan cerminan dari teknologi hadir bukan untuk menghilangkan peran manusia. Namun, membuat pekerjaan menjadi lebih efisien,” jelas Rhenald.

Editor: Sigit Kurniawan

Related