Telkom Serius Garap Industri Game Dalam Negeri

marketeers article
Closeup of man playing videogame on smartphone in the evening at home

Telkom Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain besar di industri game Indonesia. Dalam acara Telkom DigiSummit di Jakarta (11/4), Telkom memaparkan kerangka bisnis di beragam sektor hiburan dan pendidikan. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah industri game.

Ambisi di industri gaming berdasarkan pada tren game, khususnya mobile, yang sedang menjadi perhatian besar sejumlah masyarakat. Disampaikan oleh Joddy Hernady selaku EVP Digital & Next Business Telkom, industri game memiliki tingkat pendapatan yang paling tinggi dibandingkan jenis hiburan lainnya. “Gaming itu pendapatannya bisa tujuh kali lipat dari pendapatan sebuah film,” terang Jody.

Pertumbuhan industri game di Indonesia itu mencapai angka 40%. Tapi, perusahaan dalam negeri yang khusus fokus pada online game hanya memakan 19% dari total porsi kue. Parahnya lagi, judul-judul game lokal hanya 0,4% dari total judul game yang beredar.

Bagi Joddy, tingkatan investasi perusahaan lokal pada industri game sangat rendah. Hal ini yang menjadi alasan utama pengembang game lokal tidak berkembang. Ditambah dengan kurangnya SDM yang benar-benar fokus pada industri yang satu ini.

Telkom menyadari bahwa industri ini perlu tumbuh dan dukungan dari korporasi sebesar mereka. Ada beberapa platform yang diluncurkan oleh Telkom untuk merangsang pertumbuhan industri game melalui talenta-talenta lokal. Salah satunya adalah Oolean.

Oolean diambil dari istilah dalam bahasa sunda yang bermakna bermain. Berkolaborasi dengan anak usaha Melon dan perusahaan game lokal, Agate, Oolean menjadi sebuah platform yang bertujuan menciptakan dan mempublikasikan judul-judul game lokal. Misi besar Oolean adalam menjadi one-stop-gaming-ecosystem. Mulai dari publisher, manajemen, hingga payment.”Saat ini, sudah Sudah ada 15 judul permainan yang ada di Oolean,” kata Jody.

Selain Oolean, Telkom mengenalkan brand bernama GameQoo. Sebelumnya beberapa bulan lalu, Telkom mengakuisisi perusahaan cloud gaming Emago. GameQoo merupakan pembaharuan dari Emago. Dengan konsep cloud gaming, GameQoo membawa pengalaman baru bermain game tanpa perlu konsol game yang canggih. Pengguna hanya perlu berlangganan bulanan sebesar Rp 50 ribu untuk menikmati bermain game di GameQoo.

Singkatnya, GameQoo merupakan serangan Telkom atas Google yang baru saja merilis Stadia. Saat ini sudah ada 50 judul game yang bisa dimainkan di GameQoo. Joddy menargetkan setiap bulannya minimal akan ada tiga judul game baru yang ditambahkan. Dengan GameQoo, pengguna jaringan Telkom bisa bermain game hanya di laptop bahkan di layar televisi dengan kualitas full HD 60fps. “Kami cukup percaya diri untuk meluncurkan ini. Konsep dari GameQoo adalah game untuk semua orang,” pungkas Joddy.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related