Telkomsel, Tidak Mau Terjebak Jumlah Pelanggan

marketeers article

Sulit mencoret nama Telkomsel dari peta persaingan industri telekomunikasi di Indonesia. Selain sudah punya massa, Telkomsel memiliki layanan yang luas. Kini, komitmen mereka bukan soal jangkauan semata, tapi ekosistem digital.

Bila ditanya sudah berapa banyak pelanggan Telkomsel saat ini? Jawabannya sudah di atas angka 160 juta. “Tepatnya 163 juta pengguna di Indonesia. Setidaknya dari data terbaru menjelang akhir 2016,” ujar General Manager External Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin.

Memang jika ditilik dari jumlah jangkauan, angka itu wajar saja. Operator yang identik dengan warna merah tersebut sudah menggelar lebih dari 124.000 BTS dengan jangkauan 95% populasi Indonesia di periode yang sama.

Dalam waktu sembilan bulan pertama 2016, mereka telah menambah sekitar 20.000 BTS. Dan, lebih dari 90%-nya merupakan BTS broadband. Total kapasitas BTS yang mampu mendukung layanan data kecepatan tinggi tersebut mencapai 59% dari jumlah total BTS.

Dengan portofolio itu, Denny mengatakan konsumen menggunakan Telkomsel karena alasan jangkauan jaringan. Ia mengaku dibanding tahun-tahun sebelumnya, rekomendasi masyarakat terhadap layanan data juga meningkat. Itu terlihat dari pertumbuhan trafik layanan data yang naik 95% dalam satu tahun terakhir.

Artinya pengguna Telkomsel di era digital ini memanfaatkan layanan data dengan maksimal. Browsing, ber-media sosial, sampai chatting menjadi aktivitas favorit konsumen. Dari sekitar 85 juta pelanggan internet sampai akhir periode 2016, terdapat 42 juta pelanggan aktif yang menikmati layanan video. Untuk mendukungnya Telkomsel pun menawarkan gratis konten-konten video melalui HOOQ dan VIU kepada pelanggan penikmat data bulanan.

Keberhasilan Telkomsel mendorong konsumsi video lebih tinggi tidak terlepas dari semakin diadopsinya layanan 4G LTE Telkomsel yang menawarkan kecepatan tinggi. “Di masa depan, kami memang ingin terus menggarap bisnis digital. Tidak hanya jaringan, tapi ekosistem secara keseluruhan. Konsepnya kami bangun dari digital lifestyle khususnya layanan berbasis video. Kami juga coba mempercepat ekosistem Internet of Things (IoT) mulai dari teknologi sampai aplikasi,” sambung Denny.

Untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas dalam menyajikan jaringan broadband, digelarlah kampanye bertajuk Ekspedisi Langit Nusantara alias Elang Nusa. Konsepnya adalah menyajikan tayangan video streaming baik secara langsung dan rekaman dengan penjelajahan menggunakan drone yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan keandalan jaringan dengan menangkap keindahan permukaan Indonesia dari udara,” kata Denny. Proyek tersebut dimulai sekitar tahun lalu, tepatnya pada 14 April 2016 sampai 14 Mei 2016.

Elang Barat, drone yang menempuh jalur Barat, lepas landas dari Sabang. Sedangkan Elang Timur, drone yang menempuh jalur Timur, lepas landas dari Merauke, sebelum akhirnya bertemu dan mengakhiri perjalanan di Garuda Wisnu Kencana, Bali.

Selama satu bulan penuh, Telkomsel mengunggah hasil tangkapan kamera dari kedua drone lewat situs www.telkomsel.com/elangnusa. Mereka mengklaim sampai akhir perjalanan, video streaming tersebut telah disaksikan masyarakat dengan durasi lebih dari 75 juta menit dan 24 juta view. “Kecepatan rata-rata akses data untuk download berada di angka 19,7 Mbps dan upload di angka 9,6 Mbps,” lanjut Denny.

Namun bukan berarti tanpa cela. Menurut pengakuan pria berkacamata tersebut, keluhan pelanggan tetap saja ada. Dan itu sangat wajar. Yang paling sering dikeluhkan adalah soal kesulitan dalam mengakses informasi mengenai produk dan layanan. Dorongannya adalah pelanggan semakin terdigitalisasi dengan mobilitas tinggi. Sehingga, kebutuhan informasi dengan solusi cepat sudah jadi gaya hidup.

Telkomsel pun menghadirkan aplikasi digital satu pintu bernama MyTelkomsel untuk menghadapi keluhan itu. Di sini, akses seluruh informasi dan kebutuhan pelanggan tersedia. “Selain itu, kami punya delapan kanal digital untuk berinteraksi dengan pelanggan mulai dari Facebook, Twitter, email, Telkomsel Chat, self-service machine Grapari, Interactive Voice Response, dan tentu saja aplikasi serta web MyTelkomsel,” katanya. Semua itu untuk menjawab keluhan yang dilakukan oleh konsumen Telkomsel.

    Related