Terbang bersama Imajinasi di Floating Utopias

marketeers article

Sejak kali pertama balon udara menghiasi langit di abad ke-18, objek tiup telah mengilhami imajinasi publik akan mimpi utopis seperti kastil di langit, laboratorium terapung, dan kota- kota di atas awan. Floating Utopias dari ArtScience Museum Singapore adalah pameran yang riang nan puitis, yang mengeksplorasi sejarah sosial dari beragam objek tiup, hingga memperlihatkan bagaimana mereka telah berkontribusi dalam karya seni, arsitektur, dan kegiatan sosial selama beberapa dekade terakhir.

Dalam pameran ini, pengunjung ditawarkan berbagai pengalaman visual yang memukau melalui 40 karya seni yang dirancang oleh 15 seniman lokal. Di antaranya adalah Ant Farm, Tools for Action (Artúr van Balen dan Tomás Espinosa), Eventstructure Research Group, Anna Hoetjes, Luke Jerram, Franco Mazzucchelli, Ahmet Öǧüt, Marco Barotti, Tomás Saraceno, Graham Stevens, The Yes Men, dan UFO.

Di Singapura, Floating Utopias dapat disaksikan langsung hanya di ArtScience Museum. Seperti halnya pertunjukan khas kami, pameran ini menggabungkan puisi dan politik, pedagogi dan permainan, inovasi teknologi dan kecerdasan artistik. Pada intinya, Floating Utopias adalah serangkaian pertemuan antar karya seni objek tiup yang menakjubkan dan dramatis, yang menempati ruang galeri ArtScience Museum. Patung-patung yang melayang di udara, dikompresi ke dalam ruang dengan komposisi dan sudut yang luar biasa.

“Karya-karya seni yang dipamerkan secara beragam mampu menginspirasi, mengganggu, membatasi, dan memberanikan pengunjung untuk menjelajahi sejarah objek tiup, serta fungsi sosial dan bagaimana mereka telah mengubah cara kita memandang dunia,” kata Honor Harger, Direktur Eksekutif ArtScience Museum.

Dengan penemuan balon udara panas, untuk pertama kalinya umat manusia dapat melampaui batas dari hanya sekedar memijakan kaki di tanah dan mulai mengeksplorasi Bumi dari atas langit. Pameran yang akan berlangsung dari 25 Mei hingga 29 September 2019 ini mengajak pengunjung bereksplorasi bagaimana penemuan penting ini membentuk pemahaman kita atas dunia dan tempat tinggal kita di dalamnya.

Hal ini menunjukkan bagaimana sebuah balon dapat menjadi sumber daya tarik publik di abad ke-18 dan 19, yang mampu menginspirasi berbagai penemuan baru dalam perjalanan dan komunikasi, serta mendorong inovasi ilmiah.

Floating Utopias menjadi navigasi sejarah budaya seni yang luas dan arsitektur dari sebuah objek tiup. Hal ini adalah dampak dari objek tiup terhadap imajinasi kolektif. Sepanjang sejarah, objek pneumatik membuka kemungkinan terhadap teknologi baru. Hal tersebut menjadikannya permukaan proyeksi untuk sebuah visi yang utopis.  Objek tiup mengandung aspek transformatif dalam diri mereka: serangkaian materi yang tak berbentuk menjadi sebuah ruang yang bervolume secara instan. Kualitasnya yang ringan, mudah dibawa, dan singkat, mendorong khalayak untuk merasakan suasana yang menyenangkan dan mempesona.

“Monumentalitas objek tiup yang instan memungkinkan kita mempertanyakan struktur kekuasaan hierarkis dengan mengingatkan kita bahwa bagaimanapun juga, semuanya bersifat temporal,” tutup Artúr van Balen, Fabiola Bierhoff, dan Anna Hoetjes, kurator dari Floating Utopias Foundation.

Editor: Sigit Kurniawan

Related