Tiga Museum Tersembunyi di Paris yang Sayang Jika Dilewatkan

marketeers article
Aerial view of the Eiffel Tower in Paris, France in a beautiful summer day

Pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar untuk Paris. Di tahun 2018, setidaknya 17 juta turis mengunjungi kota dan sekitar Paris. Angka kunjungan yang tinggi tersebut dipengaruhi oleh dua alasan utama. Pertama melihat-lihat kota, kedua untuk berbelanja.

Salah satu tempat yang menjadi tujuan utama para turis adalah Menara Eiffel. Namun, yang tak kalah menarik dari Paris adalah sejumlah museum yang ada di dalamnya. Lebih dari 200 museum kecil bahkan hadir di kota romantis ini. Berikut merupakan tiga temuan favorit Emma Jacobs yang dirangkum oleh Daily Mail dari bukunya “The Little(r) Museum of Paris: An Illustratred Guide to the City’s Hidden Gems”.

1. Museum Yves Saint Laurent

Museum ini merupakan museum pertama yang dikhususkan untuk ikon fesyen dunia, desainer kenamaan, Yves Saint Laurent. Setelah kepergian Saint Laurent di tahun 2008, rekan terdekatnya, Pierre Berge kemudian membuat museum yag dibuka pada tahun 2017. Ketika mengunjungi museum ini, pengunjung seakan diajak untuk mengikuti kembali perjalanan sang perancang hingga akhirnya dapat memamerkan kreasinya dan menorehkan sejarah di dunia mode.

Untuk lebih memahami museum ini dengan lebih dalam, pengunjung dapat melakukan booking kunjungan pribadi setelah museum tutup. Isi dari museum ini merupakan hasil dari peninggalan Pierre Berge-Yves Saint Laurent Foundation, setelah rumah jahit mereka tutup saat Saint Laurent memutuskan pensiun di tahun 2002. Secara keseluruhan, yayasan mereka menyimpan 4.000 kreasi jahitan, 1.000 hasil siap pakai, 150 ribu aksesoris, gambar, sketsa, serta berbagai dokumentasi tentang kreativitas Yves.

Museum ini buka dari Selasa sampai Minggu. Mulai pukul 11.00 sampai 18.00. Namun, pengunjung terakhir yang diterima masuk tidak boleh lewat dari pukul 17.15. Khusus untuk Jumat, museum buka lebih lama yaitu hingga 21.00 dan tamu terakhir yang diterima adalah yang masuk pukul 20.15. Setiap ruangan harus dikosongkan 20 menit sebelum museum tutup.

Alamat:
5 avenue Marceau
75116 Paris – Prancis

2. Museum Edith Piaf

Museum ini terketak di sebuah apartemen dengan dua kamar. Ketika masuk, Anda dapat langsung merasakan suasana yang kental akan kenangan penyanyi yang terkenal pada tahun 40-60an, Edith Piaf. Wanita kelahiran Belleville, Paris ini masih aktif bermusik bahkan hingga ia meninggal dunia karena kanker liver di usia 47 tahun.

Apartemen ini merupakan rumah bagi Piaf ketika masih berusia 18 tahun dan bernyanyi untuk perubahan. Banyak barang peninggalan Piaf yang tersimpan di dalam museum ini. Mulai dari foto, surat, lukisan, sampul rekaman, hingga boneka beruang berukuran besar tepatnya setinggi tubuh Piaf. Boneka tersebut merupakan hadiah istimewa yang diterima Piaf dari suaminya, Theo Sarapo.

Museum itu kini dikelola oleh penggemar Piaf, Bernard Marchois.Untuk mengunjungi museum ini, Anda tidak perlu membayar biaya masuk. Namun, disarankan untuk membuat janji sebelum datang. Booking dapat dilakukan hanya pada Senin sampai Rabu mulai pukul 13.00 sampai 18.00. Museum ini tutup dari Jumat sampai Minggu. Tetapi, sepanjang Juni dan September tiap tahunnya museum ini juga ditutup untuk umum.

Alamat:
5 rue Crespin du Gast
75011 Paris

3. Museum Picasso

Pablo Picasso merupakan seorang pelukis, pengrajin keramik, penulis puisi, hingga desainer panggung. Meski lahir di Malaga, Spanyol, ia menghabiskan hidupnya di Prancis. Ia adalah salah satu seniman yang dianggap paling berpengaruh di abad ke-20. Namun, kehidupan para keturunannya sepeninggal Picasso tidaklah baik.

Mengikuti wasiat dari Picasso, keluarganya menyumbangkan banyak koleksi sang seniman untuk museum yang berada di bangunan bernama “Hotel Sale”. Lebih dari 5.000 karya seni seperti lukisan, hail ukiran, gambar, keramik, dan buku berisi puisi serta puluhan ribu catatan pribadi hingga foto-foto jepretan Picasso tersimpan di museum ini.

Alamat:
Hotel Sale
5 rue de Thorigny
75003 Paris

Related