Titik Balik Industri Mobil Terjadi di Tahun 2017

marketeers article
Gray Car line icons on white background

Para pelaku industri kendaraan roda empat belum bisa tersenyum lebar tahun ini. Pasalnya, pertumbuhan penjualan mobil nasional masih sangat tipis. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan pasar mobil nasional hanya tumbuh sekitar 3% saja pada tahun ini.

Sampai dengan Oktober 2016, penjualan mobil ada di angka 874.703 unit. Angka ini lebih baik dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 853.089 unit. Sedangkan tahun lalu, penjualan total mobil nasional mencapai 1.013.291 unit.

“Tahun ini, pasar mobil nasional bisa tumbuh walaupun tipis. Bisa dikatakan keberadaan mobil low cost green car (LCGC) cukup menopang penjualan di tahun ini. Selain itu, segmen low multipurpose vehicle (LMPV) juga masih diminati walaupun sedikit menurun pasarnya,” kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo.

Meski secara total penjualan kendaraan roda empat tumbuh, pasar kendaraan komersial mengalami penurunan signifikan. Tahun ini, penjualan mobil komersial turun hingga 33% dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini lantaran pertumbuhan ekonomi yang masih lambat, sedangkan kendaraan komersial sangat terkait dengan perekonomian.

Pasar LMPV yang merupakan segmen terbesar di pasar mobil pun mengalami penurunan. Hingga Oktober 2016, penjualan di segmen ini baru di angka 205.423 unit. Padahal, di periode yang sama tahun lalu penjualan LMPV mencapai 221.019 unit. Total, di tahun 2015 model ini laris sampai 254.639 unit.

Selain segmen tersebut, beberapa segmen lain yang cukup favorit juga mengalami penurunan. Di antaranya, segmen city car yang turun sekitar 36%. Lalu, segmen hatchback yang di periode Januari-Oktober 2016 turun sekitar 8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Lalu, segmen mana yang mendulang penjualan? Di antaranya, segmen low cost green car (LCGC) yang penjualan periode Januari-Oktober 2016 sudah melampaui total penjualan selama tahun 2015. Tahun lalu, LCGC terjual 165. 434 unit, sedangkan hingga Oktober 2016 sudah di angka 184.768 unit.

Segmen lain yang tumbuh pesat adalah low sport utitility vehicle (LSUV). Segmen ini tumbuh pesat 65% dengan penjualan hingga 100.261 unit di periode Januari-Oktober 2016. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu hanya terjual 65.837 unit. Sepanjang tahun 2015, LSUV terserap pasar hingga 73.538 unit.

Dua segmen ini laris lantaran para pemain di industri ini gencar menggelontori pasar dengan produk-produk baru. Di LCGC, Toyota dan Daihatsu pertengahan tahun ini meluncurkan produk kembar Cayla-Sigra. Kemudian, di segmen LSUV dalam dua tahun ini Honda Prospect Motor secara berturut-turut meluncurkan Honda HR-V dan Honda BR-V.

Bisa dikatakan setelah dua produk Honda tersebut meluncur, segmen LSUV pun tumbuh pesat dibanding sebelumnya. Pertumbuhan juga terjadi di segmen MPV. Model MPV laris hingga 68.994 unit sepanjang Januari-Oktober.

“Selama tiga tahun berturut-turut, ketika segmen lain mengalami penurunan, LSUV justru mencatatkan pertumbuhan bagus. Saya prediksi tren kenaikan segmen ini akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Hal ini tidak saja terjadi di Indonesia, tapi juga menjadi tren global,” kata   Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor.

Jonfis menambahkan bahwa salah satu pendorong pertumbuhan segmen ini adalah kondisi jalan di Indonesia yang bervariasi. Ditambah lagi, masyarakat sekarang semakin memperhatikan model dan desain dari mobil sebagai alasan pembelian.

Untuk pasar mobil keseluruhan, Jonfis memprediksi tahun depan akan terjadi pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding tahun ini. Angkanya diperkirakan bisa sampai 10% dibanding penjualan tahun ini. “Tahun depan semoga bisa menjadi momentum atau titik balik bagi industri mobil nasional untuk tumbuh lebih besar lagi. Tapi, faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi global tetap harus kita waspadai,” kata Jonfis.

 

* Pembahasan selengkapnya bisa dibaca di Majalah Marketeers Edisi Desember 2016-Januari 2017

    Related