Selama ini masyarakat menggunakan jasa pengiriman logistik untuk berkirim barang, terutama jual beli online. Namun Tokopedia melihat benefit lain dari perusahaan logistik, yaitu dengan memanfaatkannya sebagai kanal pembayaran tunai.
“Kami ingin menambah kanal pembayaran tidak hanya lewat online, tapi juga offline. Karena masih banyak masyarakat belum tersentuh oleh perbankan. Hanya sekitar 36% dari penduduk dewasa di Indonesia memiliki akun bank,” ujar CEO Tokopedia Wiliam Tanuwijaya di Jakarta pada Senin (16/10) 2017.
Untuk itu Tokopedia menggaet perusahaan logistik JNE sebagai mitra kanal pembayaran. Sehingga tidak hanya mitra logistik, tapi juga tempat membayar setelah konsumen membeli berbagai produk.
Tokopedia sendiri selain melayani pembayaran online seperti debit, transfer, sampai kartu kredit, konsumen bisa membayar tunai melalui minimarket-minimarket. Kini dengan berkolaborasi bersama JNE, konsumen yang berbelanja di Tokopedia tinggal datangi gerai JNE dan bayar langsung tunai di sana.
Pasalnya JNE sendiri dianggap sebagai perusahaan logistik yang sudah ada di mana-mana. JNE sendiri mengklaim bahwa gerai mereka di seluruh Nusantara sudah lebih dari 5.000. Bagi Wiliam, ini adalah salah satu peluang agar membuka bagi masyarakat untuk bisa menikmati belanja online tanpa perlu kartu debit atau kredit, sekaligus menolong masyarakat golongan tanpa akun bank tersebut.
“Banyak yang menganggap sektor jual beli online itu sedang berkembang. Padahal kalau menurut data dari firma riset PWC, porsi nilai ritel online dibanding offline hanya 1% saja. Kecil banget lho. Jadi dengan membuka kanal bagi mereka yang belum punya akun bank, potensi memperbesar pasar online semakin besar,” sambung Wiliam.
Proses membayar di gerai JNE sama seperti halnya membayar di minimarket-minimarket. Setelah melakukan pembelian di Tokopedia, konsumen tinggal memilih kanal pembayaran di opsi pembayaran. Akan muncul nama JNE di sana. Setelah itu perlihatkan kode di gerai JNE, lalu tinggal bayar.
Ditanya apakah langkah bersama JNE adalah langkah pengganti karena fitur uang digital TokoCash yang dibekukan BI beberapa waktu lalu, Wiliam menyatakan tidak ada hubungannya.
“Kami selalu mendukung langkah pemerintah karena ini memang demi kemajuan sektor e-commerce nasional. Jadi tidak masalah. Karena setelah semua ini beres, kami akan kembangkan TokoCash lebih jauh lagi menjadi pembayaran untuk berbagai jenis gerai tidak hanya Tokopedia,” tutup Wiliam.