Transaksi Online Akhir Tahun Bisa Empat Kali Lipat Ramadan

marketeers article
54190492 close-up of businessman paying with credit card on mobile phone

Bulan Ramadan selalu menjadi bulan ditunggu peritel, baik online maupun oflline. Pasalnya di bulan tersebut mayoritas masyarakat Indonesia memiliki keuangan lebih karena mendapatkan pemasukan tambahan berupa THR. Otomatis masyarakat akan meningkatkan konsumsinya yang dulu mungkin mereka harus ke gerai offline untuk berbelanja, kini dengan adanya ritel online semua bisa dilakukan di rumah.

Nyatanya, bukan Ramadan pemain-pemain di sektor e-commerce seperti marketplace dan ritel online mendapatkan rezeki melimpah, tapi justru di akhir tahun tepatnya Desember.

“Survei kami di tahun lalu menyebutkan bahwa momen akhir tahun nilai penjualannya bisa mencapai empat kali lipat bulan Ramadan, terutama 12 Desember tepat pada perayaan Harbolnas, Hari Belanja Online Nasional,” ujar Client Partner Facebook Indonesia Edwin Chayadi di Jakarta pada Selasa (29/11/2016).

Momentum akhir tahun tersebut tidak hanya berdekatan menjelang Harbolnas, bahkan hawa-hawanya sudah dimulai sejak akhir Oktober. Lalu terus berlanjut sampai akhir Desember, di mana sampai awal tahun pun transaksi tinggi online masih terasa. Edwin melihat walau momentumnya jatuh di sekitar Desember. Rupanya masih ada saja konsumen punya duit lebih di awal Januari sehingga masih bertransaksi online.

Hasil riset lain mungkin tidak terlalu mengherankan. Misalnya konsumen banyak bertransaksi di jam 11 siang dan pukul 7-8 malam dalam satu hari. Namun, peningkatan terjadi pada transaksi via perangkat mobile. Perangkat ringkas seperti smartphone tersebut mulai menggeser desktop untuk menjadi alat transaksi, baik dari riset sampai benar-benar membelanjakan uang mereka.

“Tepat tahun lalu, di bulan Ramadan untuk kali pertama transaksi melalui perangkat mobile melewati desktop. Dan sejak saat itu, sekitar 62% konsumen mencari produk dari smartphone dan 55% melakukan riset,” sambung Edwin.

Semenjak itu, terlihat bahwa tren belanja telah beralih ke perangkat mobile di mana dua dari tiga pembeli online bertransaksi lewat mobile.

Selain itu, hasil survei menunjukan bahwa satu dari dua pengguna mobile bertransaksi on the go alias sedang berada di luar rumah. Artinya, walau mayoritas pekerjaan di kantor masih diselesaikan lewat perangkat desktop, namun untuk bertransaksi e-commerce konsumen lebih memilih melakukannya via mobile.

“Akses internet mayarakat Indonesia lewat mobile rata-rata sudah mencapai dua jam sehari,” tutup Edwin.

    Related