Transformasi The Harvest Menjadi Jaringan Ritel Cake Shop

marketeers article

Sajian cake yang berstandar tinggi dengan presentasi yang memikat adalah ciri khas dari The Harvest, toko kue dan cokelat yang mulai bertransformasi menjadi jaringan ritel food & beverage bertaraf internasional.

Sejarah manis The Harvest Patissier & Chocolatier dimulai pada tahun 2004, saat Lal De Silva, mantan koki pastry Four Seasons Hotel Jakarta membuka butik kuenya di bilangan Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Konsistensi menjaga kualitas telah mengantarkan The Harvest sebagai top of mind toko kue premium yang cukup terjangkau di kantong warga perkotaan.

Bangunan megah dengan hiasan dua buah patung burung raksasa menyambut Marketeers menuju pintu masuk The Harvest Senopati, outlet utamanya di Ibukota, yang juga menandai debut The Harvest sebagai toko kue bergaya Eropa pertama di nusantara.

Di sana, seorang pria berperawakan India dengan setelan jas rapih telah menunggu kedatangan kami. Dia adalah Sanjeeva Gunawardeena, Managing Director PT Mount Scopus Indonesia, perusahaan induk yang menaungi The Harvest.

“Orang mengira saya orang India. Namun jika ditanya, saya akan katakan saya adalah orang Sri Lanka,” ucap Sanjeeva membuka percakapan hangat kami di sela-sela hujan yang mengguyur Jakarta sore itu.

Sanjeeva yang sudah 15 tahun menetap di Indonesia menjadi orang kepercayaan sang pendiri untuk menjalankan operasional bisnis perusahaan, termasuk The Harvest yang kini telah memiliki 25 gerai dan memperkerjakan sekitar 1.900 orang di Indonesia.

“Ide hadirnya The Harvest karena adanya gap di market Indonesia. Dulu, hanya ada cake shop hotel bintang lima dan toko kue kelas menengah bawah. Nah, kami hadir di tengah-tengah itu,” ujarnya.

Setelah dua belas tahun beroperasi di Indonesia, The Harvest menancapkan strategi pertumbuhan eksponensial. Sanjeeva menuturkan, pihaknya segera membangun pabrik di Kawasan Industri Sentul seluas 1.000 hektare.

Pabrik baru yang dijadwalkan beroperasi akhir tahun ini dapat memfasilitasi produksi untuk 100 toko, yang juga menjadi target total gerai yang bakal dibuka perusahaan hingga tahun 2021. Bahkan, terhitung tahun ini, The Harvest siap berekspansi ke sejumlah negara Timur Tengah dan ASEAN.

Lantas, apa yang membedakan The Harvest dengan toko kue lainnya? Dengan santai, Sanjeeva menjawab, “Banyak kedai kopi yang menjual kue, banyak toko donat dan roti yang menjual kue, serta banyak pula orang yang berbisnis kue. Akan tetapi, hanya sedikit sekali gerai yang spesial menjual kue premium. Dan kami adalah yang terbesar,” ucap Sanjeeva.

Editor: Sigit Kurniawan

Related