Tumbuh 100%, Silverpush Perluas Ekspansi ke Asia Pasifik

marketeers article

Peluang pertumbuhan industri teknologi pemasaran di Asia dinilai Silverpush potensial. Sejak berekspansi di Asia Pasifik pada tahun lalu, bisnis Silverpush tumbuh lebih dari 100%. Pertengahan tahun ini, Silverpush berencana memperluas layanan mereka ke Australia dan Korea Selatan.

Kartik Mehta, Chief Revenue Officer SilverPush mengatakan peluang pertumbuhan industri teknologi pemasaran di Asia begitu besar mengingat jumlah pendapatan video online yang diproyeksi mencapai 21% CAGR di seluruh wilayah Asia pada tahun 2017-2022.

“Kami berharap kontribusi kami melalui video online akan mencapai 50% didukung oleh konsumen di Asia Pasifik. Pada tahun 2018, kami mulai bekerjasama dengan berbagai merek global seperti Ford, Nestle, Coca-Cola, Samsung, dan lainnya,” jelas Kartik di Jakarta, Senin (04/02/2019).

Dari nilai pertumbuhan SilverPush yang mencapai lebih dari 100%, 30% pertumbuhan tersebut berasal dari bisnis internasional perusahaan. Pertumbuhan bisnis SilverPush di Asia Tenggara seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen akan video on-demand dan tampilan multiscreen.

“Masyarakat yang tinggal di kawasan Asia Tenggara menghabiskan lebih banyak waktu di perangkat seluler mereka dibandingkan dengan yang tinggal di kawasan lain, sehingga terdapat peningkatan tetap dalam penetrasi internet dan smartphone,” tambah Kartik.

Bisnis ini pun dinilai Kartik menjadi semakin matang dan lebih terbuka untuk memadukan teknologi baru dalam strategi penjangkauan audiens. “Kami berencana untuk memanfaatkan momen ini dan mengembangkan bisnis kami secara signifikan dengan membantu pemasar untuk secara efektif menargetkan keterlibatan audiens mereka,” ujar Kartik.

Selain India dan Asia Tenggara, SilverPush kini telah hadir di Afrika Selatan, Tanzania, Jepang, Mesir, dan Uni Emirat Arab. SilverPush pun akan turut memperluas layanan ke Australia dan Korea Selatan pada pertengahan tahun 2019 yang bertujuan untuk memperkuat kehadiran SilverPush di Hong Kong dalam waktu dua bulan ke depan.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related