Turis Suka Pindah Tempat, Ini Strategi Four Points Seminyak

marketeers article

Sebagai hotel yang baru buka selama dua bulan terakhir, Four Points Seminyak melihat ada sebuah pola bagi banyak wisatawan baik lokal dan asing ketika mengunjungi Bali. Pola tersebut adalah banyak wisatawan yang tidak bisa diam di satu daerah saja.

“Kebanyakan wisatawan mau merasakan semua. Sehingga mereka bisa dua hari di Ubud, Dua hari di Kuta, dan dua hari di Sanur,” ungkap Akhmad Fadholi selaku General Manager Four Points Seminyak. Hal ini ia lihat dari statistik wisatawan yang menginap di Four Points Seminyak rata-rata mencapai 2-3 hari.

Akhmad menyadari bahwa di wilayah Bali, Seminyak khususnya, Four Points mendapatkan banyak saingan. Beberapa bahkan menghadirkan layanan yang hampir serupa. Namun, Akhmad meyakini bahwa Four Points memberikan nilai yang berbeda dibanding dengan kompetitor mereka.

“Target kami adalah pasar kelas menengah. Ada banyak pemain yang menyasar target yang sama. Tapi, layanan mereka amat terbatas. Ukuran kamar saja sudah beda, rata-rata 22-25 m. Sementara kami standar sampai 42 m. Dengan target menengah pilihannya biasa shower atau bathub, kami sediakan keduanya. Makanya traveler kebutuhan dasarnya amat terpenuhi. lokasi kami sengaja masuk ke dalam jalan kecil, karena kami memberi pilihan agar tamu bisa rileks, karena kanan kiri masih sawah,” jelas Akhmad.

Uniknya, ketika ditanyakan mengenai target yang ingin dicapai, Four Points Seminyak justru tidak mengejar target angka. Four Points Seminyak mengejar untuk menghapus beberapa kategori tamu.

“Yang ada terjadi sekarang ini adalah ada beberapa pasar yang seharusnya bukan jadi target kita. Seperti wisatawan asal Australia yang terikat dengan value kecil,” imbuhnya.

Akhmad khawatir keberadan tipe wisatawan ini bisa merusak pasar yang sedang Four Points Seminyak bangun. Kembali pasar yang ingin dibangun adalah mid market bukan low market.

“Di keanggotaan kami ketika sarapan biasanya mereka teratur dan sangat rapih. Namun, masih ada sebagian yang tidak seperti itu dengan kaus bir bintangnya. Segmen seperti itu yang kami coba eliminasi. Targetnya Juni tahun depan target pasar kami sudah berubah,” jelas Akhmad.

Editor: Sigit Kurniawan

Related