Layanan transportasi online sedang marak di Indonesia. Dengan adanya layanan tersebut, masyarakat mendapat kemudahan menuju suatu tempat hanya dengan ponsel pintar mereka. Kemudahan ini pun coba ditawarkan oleh startup asal Filipina, u-Hop.
u-Hop merupakan startup yang menghadirkan layanan transportasi on-demand. U-Hop menawarkan sesuatu yang berbeda dengan Uber dan GrabTaxi. u-Hop menyediakan transportasi bagi masyarakat dengan menggunakan shuttle.
“Kami memiliki banyak perbedaan dengan Uber dan GrabCar. Kami menghadirkan unlimited service dari rumah ke kantor atau ke universitas. Cukup US$ 2 per day,” kata Marvin Dela Cruz, Chairman & CEO u-Hop dalam Kellogg Innovation Network ASEAN Forum 2015 di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Rabu (9/12/2015).
Dengan u-Hop, penumpang dapat memesan layanan ini melalui aplikasi dan memilih tempat penjemputan. Mereka pun akan diantarkan menuju tempat tujuan mereka, seperti kantor, sekolah, universitas, dan berbagai tempat. Aplikasi U-Hop akan mencocokkan penumpang dengan rute dan waktu yang sama. Dalam sekali perjalanan, shuttle dapat memuat tujuh sampai 12 penumpang. Hal ini tak akan ditemukan di Uber maupun GrabCar.
Lebih lanjut, Marvin mengatakan pemasaran yang u-Hop jalankan memiliki perbedaan dengan perusahaan lain. u-Hop menciptakan demand terlebih dulu. u-Hop membuat membership bagi mereka yang ingin menikmati layanan penjemputan. Kini, u-Hope telah memiliki lebih dari 500.000 anggota.
“Saat ini, u-Hop sedang membangun bisnis di ASEAN. Di Indonesia, kami tengah mencari partner lokal untuk berkolaborasi. Kami ingin menghadirkan transportasi yang tentunya memberikan benefit bagi pengemudi dan penumpang,” pungkasnya.
Editor: Sigit Kurniawan