Ubud Angkat Budaya Lewat Ubud Fashion Week 2018

marketeers article

Ubud akan punya event bertaraf internasional terkait fesyen pada akhir tahun 2018. Bertajuk Ubud Fashion Week 2018, acara ini akan menghadirkan 12 desainer. Selama tiga hari pagelarannya, Ubud Fashion Week akan membawa tiga nilai sebagai konsep acara mereka, yakni culture, nature, dan future. Tiga nilai ini merupakan intisari dari tiga nilai yang dipegang di wilayah Ubud, yaitu nature, culture dan spiritual.

Semangat ini pun tercantum dalam ajaran masyarakat Bali, Tri Hita Karana. Konsep ini adalah falsafah hidup dalam mencapai keseimbangan hidup melalui hubungan dengan Tuhan, Manusia, dan Alam.

“Di ajang ini, kami akan banyak mengangkat kearifan lokal, khususnya nilai budaya Bali dan Indonesia. Karena fashion show ini untuk siapa saja,” ujar I Wayan Gede Ari Danangga, Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Gianyar sebagai penyelenggara Ubud Fashion Week 2018 di panggung Jakarta Marketing Week 2018, Kamis (3/5/2018).

Para desainer yang hadir, akan memamerkan beragam koleksi mereka yang diperuntukkan ke berbagai macam segmen. Seperti yang akan dibawa oleh Ahmad Nurhasim Hamada selaku Owner dari brand Alam by KEKEAN Wastra Gallery. “Kami akan membawa konsep baru dari desain yang kami miliki. Konsepnya akan seputar nature dan culture di Ubud Bali,” jelas Ahmad.

Meski hadir sebagai fashion week, produk yang dijajakan di sana, bukan hanya untuk pasar premium, tetapi juga pasar yang lebih massal di bawahnya. Seperti yang akan dibawa oleh label mode Cap Bali. “Kami akan hadirkan kain tenun Bali dengan pattern dan konsep modern. Meski menjadi barang fesyen, saya akan kombinasikan dengan kain polos dan yang lainnya agar harganya tidak terlalu mahal dan bisa langsung dibeli,” ujar Fitri Ertaningsih, Owner Cap Bali.

Fitri pun menceritakan bahwa untuk menyambut ajang ini, tahun lalu sudah digelar acara teaser bertajuk the Embryo of Ubud Fashion Week 2018. Responsnya pun sangat baik. Berbagai pihak pun optimistis, UFW 2018 akan sukses terselenggara.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related