UCWeb: Netizen Indonesia Paling Suka Konten Olahraga

marketeers article
Netizen Indonesia

Soal konsumsi internet, Indonesia dengan populasinya yang besar banyak dilirik oleh warga dunia, khususnya para pebisnis di bidang terkait. Salah satunya adalah UCWeb dari Alibaba Group. Bagi mereka, Indonesia adalah salah satu pasar penting bagi bisnis peramban mereka, UC Browser, khususnya di platform mobile.

Karakter netizen kita pun menarik untuk diperhatikan. Menurut data internal UC Browser, konten yang paling sering dicari oleh netizen Indonesia adalah soal olahraga. Apa saja karakter lainnya?

“Kami saat ini sudah mencapai 40 juta pengguna aktif tiap bulannya. Artinya, 1 dari 7 orang Indonesia telah menggunakan UC Browser,” ujar Shallia Li, Kepala Bagian Bisnis Internasional UC Browser, Alibaba Mobile Business Group.

Menurut paparan Shallia, penetrasi konsumsi internet di Indonesia saat ini sangat cepat. Data dari Hootsuite dan We Are Social menunjukkan bahwa pertumbuhan internet di Indonesia dalam setahun terakhir (periode Januari 2016 sampai Januari 2017) mencapai 51%. Angka ini melewati Filipina, Mexico, India, bahkan rata-rata pertumbuhan dunia.

Sumber: Hootsuite & We Are Social
Konten yang paling banyak dicari di UC Browser

Penetrasi konsumsi ini didominasi oleh konsumsi melalui perangkat mobile. Menurut data dari Internet Trends 2017 dari Mary Meeker & Keiner Perkins menunjukkan hampir 75% pertumbuhan kunjungan situs melalui ponsel di Indonesia selama 2017.

Dengan angka ini, menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar kedua UC Browser setelah India. India memang punya populasi yang jauh lebih besar dari Indonesia. Pangsa pasar UC Browser di Indonesia pun mencapai 40% di perangkat mobile.

Apa saja konten paling diminati? Konten yang paling banyak diminati adalah konten olahraga, hiburan, dan sosial. Temuan lainnya, hampir sepertiga pengguna UC Browser di Indonesia menonton video di platform UC Browser. “UC Browser melihat pertumbuhan akan konsumsi konten video sebesar 60% di Indonesia dari kuartal kedua hingga kuartal keempat tahun 2017,” jelas Shallia.

Jika melihat ke lapangan, memang kondisinya seperti itu, khususnya di kota-kota besar seperti di Ibu Kota. Orang sudah kecanduan dengan perangkat bergerak dan internet. Penulis pun merasakan hal tersebut. Selain itu, mungkin Anda adalah salah satu netizen yang tidak ingin ketinggalan hal-hal baru atau konten viral terkini dan ingin selalu update di jejaring sosial Anda.

Di balik kondisi tersebut, banyak potensi yang bisa digali oleh para pemasar. Mulai dari aktivitas digital marketing, seperti beriklan dan menjalin komunikasi langsung di media sosial, remarketing di beberapa website, hingga berjualan secara online sudah banyak dilakukan. Lalu, sampai kapan tren ini akan berlangsung?

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related