Upaya IBM Mewujudkan Smart(er) City di Berbagai Belahan Dunia

marketeers article

Setiap kota eksis dengan tantangannya masing-masing. Menjadi tujuan bagi 66% populasi sebuah Negara, kota-kota besar kian sesak dengan penduduk dan sejuta permasalahannya. Dari mulai people management, traffic management, hingga waste management, problem yang terjadi di kota-kota besar akan kian menuntut untuk diselesaikan dengan solusi yang tepat sasaran.

Begitulah yang disampaikan oleh Gunawan Susanto, Country Manager IBM Indonesia, dalam Keynote speech-nya yang membuka seminar “Empowering City and Business Revolution in Smart Way” yang dilaksanakan oleh IBM dan Blue Power Technology bekerjasama dengan Idea dan MarkPlus,Inc, di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

Lebih lanjut lagi, Gunawan menyatakan bahwa ekosistem perkotaan harus dibuat menjadi lebih pintar. Teknologi harus dimanfaatkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah perkotaan sekaligus mengatur pemanfaatan berbagai sumber daya agar lebih efisien.

Di era dimana data menjadi resource utama bagi sebuah perkotaan, dunia kita dihadapkan pada tiga hal: kita semakin instrumented dalam memproduksi data, semakin interconnected antara satu dengan lainnya, dan semakin intelligent dalam menganalisis dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Dalam sesi yang lain, Irsan Saputra dari IBM Analytics Group memaparkan segala perubahan yang kini sedang terjadi di dunia. Kepadatan semakin tinggi dan border antar-negara semakin blur.

“Kota saat ini sudah berbeda dengan 10 atau 15 tahun yang lalu,” Ujarnya. “Saat ini koordinasi antar-sektor dan departemen di perkotaan harus berjalan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Inilah mengapa diperlukan adanya smart government.”

Smart governmentadalah salah satu bagian dari smart city yang sedang digaung-gaungkan di seluruh dunia. IBM dalam hal ini menjadi garda depan dengan cara yang lebih maju, sesuai dengan tagline-nya, “Helps to make city smarter”.

Dalam mewujudkan smart city, IBM telah bermain dalam banyak arena di Negara-negara di dunia. Mulai dari menciptakan mobile command center di Rio de Janeiro, membantu asset management di Madrid, sensor polusi di Beijing, healthcare system di Singapura, hingga Smarter Township di Lodha, India, yang memiliki manajemen sumbar daya dan energi yang mandiri. Dengan konsep smarter city, Lodha bahkan kini tengah bersiap menjadi salah one of the 50 most livable city in the world sebelum tahun 2025.

Di Indonesia, kota yang tengah dibantu oleh IBM untuk menjadi smart city adalah Bandung. IBM membantu Pemerintah Kota Bandung untuk membuat command center sebagai alat untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai sudut di Kota Kembang ini, dari mulai menghitung traffic kendaraan, mendeteksi adanya parkir liar, sampai pelanggaran lalu lintas.

Kendati terdengar canggih dan memberikan kemudahan, Irsan mengakui bahwa pemanfaatan teknologi untuk smart city tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti mengendarai mobil, pengemudi harus terlebih dahulu dilatih agar bisa berkendara dengan benar.

Proses lain yang dibutuhkan untuk implementasi teknologi smart city ini adalah edukasi terhadap masyarakat melalui proses city branding. Hal ini harus dilaksanakan setahap demi setahap, karena mengubah persepsi masyarakat sebuah kota menjadi smart city tidak bisa berjalan secara instan. 

Related