Upaya Jepang Kampanyekan Teknologi Energi Terbarukan di Indonesia

marketeers article

Indonesia memberi perhatian besar pada pengembangan dan penggunaan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan komitmen negara ini untuk menekan emisi karbon hingga 29% pada tahun 2030. Tapi, bila ada dukungan international akan bisa mencapai 41% di tahun tersebut.

Tak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025 dari total bauran energi. Tentunya, hal ini mengundang banyak negara yang memiliki teknologi canggih dan pengalaman dalam penerapan energi terbarukan untuk menawarkan ke Indonesia, salah satunya Jepang.

Japanese Business Alliance for Smart Energy for Worldwide (JASE-W) menggelar sebuah forum diskusi untuk memperkenalkan teknologi hemat energi dan energi terbarukan unggul yang berasal dari Jepang guna menyelesaikan isu energi yang ada di Indonesia. Forum ini bertajuk Japan – Indonesia Business Forum for Energy Efficiency Conservation and Renewable.

“Kami gembira dapat menggelar kegiatan positif yang menjadi wadah berkumpul sekaligus bertukar pikiran antar pemangku kepentingan khususnya di bidang energi dan konservasi. Kami berharap melalui ajang ini didapatkan solusi untuk menyelesaikan isu energi yang ada Indonesia, tentunya dengan memperkenalkan teknologi hemat energi dan energi terbarukan unggulan dari negara Jepang,” kata kata Masashide Shima, Managing Director of energy Conservation Center Japan.

Ia menambahkan, untuk penerapan teknologi, sudah diakui bahwa Jepang selangkah lebih maju dari Indonesia. Untuk itu, Indonesia dapat belajar langsung dari sumbernya, sehingga ke depannya tercetus beberapa solusi yang tepat guna dan sasaran. “Kerja sama antara Jepang-Indonesia bukan sekadar pada teknologi, tapi juga tranfer pengetahuan,” tambahnya.

Jepang termasuk negara yang terus menggali dan menerapkan potensi energi terbarukan. Negara ini semakin giat menerapkan energi terbarukan sejak terjadinya bencana nuklir Fukushima pada tahun 2011. Namun jauh sebelum itu, penerapan energi terbarukan sudah dijalankan setelah minyak dunia semakin mahal harganya.

“Salah satu teknologi yang tepat untuk diaplikasikan di Indonesia adalah pembangkit listrik dengan tenaga kombinasi. Jadi, teknologi ini memaksimalkan potensi pembangkit listrik yang sudah ada, sehingga bisa meningkatkan efisiensi hingga 80%,” kata Shima.

Forum yang didukung oleh Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI), Ministry of Foreign Affairs (Kedutaan Besar Jepang di Indonesia) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM) ini merupakan bagian dari peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Jepang dan Indonesia dengan memperkenalkan. Di forum ini juga memperkenalkan teknologi dan proyek dari 14 perusahaan Jepang.

    Related