Upaya Nozomi Bangun Eksistensi di Pasar Motor Niaga

marketeers article

Pasar kendaraan komersial roda tiga punya potensi yang besar jika melihat pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2017 terdapat 59,2 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 5% pada tahun 2019. Dari kondisi ini, tidak sedikit UKM yang bergerak di sektor produk barang dan butuh moda angkut seperti motor roda tiga.

“Potensi di pasar ini besar namun masih banyak masyarakat masih menggunakan motor roda dua biasa yang sebetulnya tidak aman. Dari sini, kami hadirkan motor niaga roda tiga yang lebih aman dan daya angkut lebih besar namun dengan harga yang tidak terpaut jauh,” ujar Theo Ekandarista, Project Manager PT Nozomi Otomotif Indonesia beberapa waktu lalu di panggung GIIAS 2018.

Pekerjaan rumah untuk mengubah persepsi para pelaku ukm dalam menggunakan motor roda tiga ini Nozomi lakukan selama GIIAS. Selain memamerkan produknya, Nozomi juga mengkomunikasikan bahwa imej kendaraan roda tiga yang minim layanan purna jual, tidak terjadi di Nozomi.

  

“Selain menjual produk, kami juga membangun layanan purna jual. Kami ada mobil servis yang siap mendatangi pelanggan dan bengkel rekanan di seluruh Indonesia meski diler kami tidak ada di sana. Kini kami memiliki 60 diler yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,” ujar Theo.

Selain itu, Nozomi pun menawarkan kustomisasi produk. Dengan memiliki pabrik di Subang dan fasilitas karoseri, Nozomi menawarkan motor niaga sesuai dengan bisnis konsumennya. Misalnya, konsumen bisa memesan motor kopi, warung, pemadam kebakaran, hingga motor ambulans.

“Untuk harga sangat bervariasi sesuai dengan permintaan konsumen. Misalnya saja motor kopi kami banderol dengan harga Rp 36 juta. Untuk desain standar, motor dengan kapasitas mesin 150cc dan daya tampung 200 kilogram – 300 kilogram kami banderol mulai dari Rp 20 juta dan Rp 30 juta untuk mesin 250cc yang mampu menampung beban hingga 800 kilogram,” tutup Theo.

Editor: Sigit Kurniawan

Related