Urusan Logistik di Negara Kepulauan Itu Tidak Mudah

marketeers article
MarkPlus Center for Logistic Logistik Indonesia

Kondisi industri logisitik di Indonesia bisa dibilang terus tumbuh positif. Salah satu kinerja positif yang diperlihatkan adalah ketika mendukung kelancaran mudik lebaran tahun 2017. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun mengapresiasi kinerja tersebut.

Beberapa waktu lalu, Kemenhub memberikan penghargaan kepada sejumlah lembaga pemerintah ataupun instansi dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu 2017. Salah satu penerima dari industri logistik adalah ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia). Meski dinilai sudah baik, ALFI melihat masih banyak hal yang bisa dikembangkan oleh industri logistik di Indonesia untuk menunjang kelancaran perjalanan mudik masyarakat.

“Indonesia ini negara yang sangat unik. Dan, tidak mudah menjalankan roda operasional dengan kondisi geografi seperti ini. Pada saat lebaran, kami pun sepakat angkutan barang berenti beroperasi pada H-4 lebaran dan H+3,” jelas Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi pada acara MarkPlus Center for Logistic di kantor MarkPlus, Inc., Jakarta, Jumat (28/7/2017)

Yukki menilai, untuk urusan logistik dan distribusi nasional ini harus disepakati oleh banyak pihak. Hal ini kian krusial karena menyangkut hayat hidup masyarakat. Distribusi nasional ini berbicara berbagai kebutuhan masyarakat, seperti bahan pangan, sandang, dan yang lainnya. Dan trafiknya pun tidak sedikit. Menurut data ALFI, ada sekitar 16.200 truk setiap harinya yang masuk ke Ibu Kota.

“Untuk persoalan ini kita bisa belajar dari Thailand dan China. Upaya mereka sudah sangat baik dan minim protes dari masyarakat dan pihak berkepentingan lainnya,” lanjut Yukki.

Jika kita punya lebaran, Yuki menyebutkan bahwa di China mereka punya tahun baru. Pada tahun baru China, angkutan barang itu diliburkan 2 minggu sampai sebulan. Bayangkan, 10 dari pelabuhan besar dunia, 8-nya ada di China. Bagaimana jika angkutan barang harus libur? Apakah tidak menjadi permasalahan besar?

Mereka pun punya strategi untuk menggenjot pengiriman barang pada sebulan sesudah dan sebelum perayaan tahun baru. Pada masa tersebut, angkutan barang bekerja setiap hari dan tidak ada libur. Sabtu-Minggu kantor para pengusaha di sana buka dan mengejar pengiriman. Dan cara ini berhasil.

Upaya lain yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan terus membenahi infrastruktur. Ini yang tengah menjadi fokus pemerintah. “Saat ini, dari Jawa hingga Papua sudah terhubung. Seluruh angkutan penyebrangan pun sudah eksis. Bahkan, saat ini orang yang ingin bawa kendaraan sendiri dari Sabang sampai Merauke sudah bisa,” jelas Direktur Angkutan dan Multi Moda Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemhub) Cucu Mulyana.

Upaya Kemenhub ini pun diapresiasi dengan baik oleh para pelaku indsutri terkait. Termasuk ALFI, Asperindo (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia), dan Aptrindo (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia).

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related