Tambah Investasi Rp33 Triliun, Valuasi Grab Bisa Dua Kali GO-JEK

marketeers article
Grab dapatkan investasi baru

Adu investasi perusahaan-perusahaan teknologi rupanya masih terus berlanjut. Setelah beberapa waktu lalu GO-JEK mendapatkan dana segar raksasa sehingga valuasinya diperkirakan mencapai Rp40 triliun, kini giliran Grab. Perusahaan teknologi berbasis teknologi jasa transportasi tersebut dikabarkan segera dikucurkan dana segar senilai US$2,5 miliar seperti dilansir Reuters.

Jika dirupiahkan, angka tersebut mencapai Rp33 triliun di mana ada dua investor besar yang menyuntikan dananya yaitu Didi Chuxing dan grup investor asal Jepang Softbank. Keduanya konon akan mengucurkan U$2 miliar sementara US$500 juta sisanya diperoleh dari grup investor lain.

Grab yang bermain di pasar Asia Tenggara rencananya akan menggunakan investasi tersebut untuk memperluas jaringan bisnisnya terutama layanan pembayaran digital. Selain itu mereka berniat untuk memperlebar jarak dengan Uber yang diklaim memiliki bisnis transportasi berbasis teknologi terbesar di dunia. Uber sendiri dikabarkan mulai fokus ke pasar Asia Tenggara setelah disalip Didi di Tiongkok.

“Dengan dukungan Didi dan Softbank, kami menjadi pemimpin pasar bisnis transportasi berbasis teknologi juga menghadirkan solusi pembayaran digital di kawasan Asia Tenggara,” ungkap CEO dan founder Grab Anthony Tan dalam pernyataannya seperti dikutip dari Strait Times Senin (24/7) 2017 waktu setempat.

Dengan investasi besar itu, valuasi Grab diperkirakan meningkat menjadi US$6 miliar alias hampir Rp80 triliun, atau sekitar dua kali dari perkiraan valuasi GO-JEK. Mulai dari layanan transportasi taksi, ojek, sampai mobil, mereka mengklaim sudah memiliki 1,1 juta driver sampai saat ini.

Untuk taksi Grab mengklaim memiliki pangsa pasar sebesar 95% sementara untuk bisnis kendaraan pribadi sebesar 71% dengan total hampir tiga juta pesanan per hari. Mereka sudah beroperasi di 65 kota mulai dari Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, sampai Myanmar.

Untuk layanan finansial seperti pembayaran digital, Grab terutama di Indonesia belum terlalu menancapkan kukunya seperti GO-Pay dari GO-JEK yang sudah sangat ekspansif. Selain untuk layanan dompet digital untuk pembayaran layanan-layanan Grab, rencananya mereka akan masuk ke bisnis pinjaman seperti halnya fintech. Salah satu ambisinya sudah dilakukan di mana startup finansial lokal Kudo diakuisisi awal tahun ini.

Sebelum ini Grab sudah didanai oleh investor-investor besar lain seperti China Investment Corp, Coatue Management LLC, venture capital GGV Capital, sampai anak perusahaan Temasek Vertex Venture Holdings. Asia Tenggara menjadi pasar panas karena selain penduduknya dinilai mulai melek teknologi, populasi sebesar 600 juta sangat menggiurkan di mana sekitar 250 jutanya ada di Indonesia.

    Related