Vivo: Perluas Pabrik Tak Sekadar Tambah Kapasitas Produksi

marketeers article
20442541 hand in yellow glove pressing button starting industrial process

Pabrik PT Vivo Mobile Indonesia yang berada di Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas, Tangerang terus menambah kapasitas produksi dan kapabilitasnya dalam menyediakan beragam produk ponsel pintar berkualitas untuk memenuhi pasar Indonesia.

Di sisi lain, Vivo tidak hanya mengejar target untuk memproduksi smartphone sesuai dengan permintaan pasar, namun memastikan setiap ponsel yang keluar dari pabrik telah memenuhi standar keamanan dan penggunaan untuk rangkaian smartphone-nya di Indonesia seperti Vivo V11 Pro, Vivo V11, maupun rangkaian seri Y seperti Y91 dan Y95.

“Proses produksi smartphone Vivo di pabrik Cikupa dari hulu hingga hilir dilakukan melalui quality control yang ketat dengan line produksi yang terus beroperasi dengan prima demi menjaga kuantitas dan kualitas yang memenuhi standar mutu Vivo Global,” tutur Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia.

Pada area produksi vivo di Cikupa, terdapat dua bagian untuk setiap lini yakni perakitan dan pengujian. Bagian perakitan dilakukan secara cepat dengan standar waktu tertentu untuk menyelesaikan bagian pekerjaannya masing-masing. Setiap komponen yang dirakit selanjutnya diuji dengan mesin penguji yang terintegrasi dengan jaringan intranet sehingga semua hasil pengujian dapat dilacak secara online.

Pada tahap pengujian, terdapat drop test untuk semua smartphone Vivo yang telah dirakit dalam setiap line produksi. Mesin drop test akan menjatuhkan smartphone sebanyak tiga kali untuk menguji kekompakan dan keutuhan komponen-komponen yang terpasang di dalamnya. Area pengujian lainnya dikhususkan untuk pengujian reliabilitas/keandalan smartphone (Aging).

Pada ruangan tersebut terdapat lima rak dengan ratusan slot yang dilengkapi Charging Line untuk menguji setiap smartphone yang dihasilkan dari rangkaian line produksi. Setelah itu, smartphone Vivo menjalani uji fitur di antaranya untuk menguji kamera depan dan belakang, menguji Screen Touch ID, dan fitur-fitur lain yang disematkan di ponselnya. Uji fitur ini merupakan tahap akhir dari serangkaian pengujian sebelum ponsel Vivo masuk dalam tahap kemasan.

Edy menambahkan proses produksi di pabrik independen Vivo di Cikupa dilakukan dengan sangat teliti dan ketat yang tentunya merupakan upaya Vivo untuk dapat dipercaya konsumen di Indonesia sebagai produk yang selalu mempertahankan kualitas. Dalam waktu dua tahun sejak berdiri pada tahun 2016, pabrik independen vivo telah melampaui standar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah sebesar 30%.

“Pengembangan pabrik bukan hanya untuk menambah kapasitas produksi untuk permintaan domestik, lebih lanjut kami juga memproyeksikan kontribusi TKDN dapat terus ditingkatkan seiring dengan eksistensi kami di pasar ponsel pintar tanah air,” pungkas Edy.

Editor: Sigit Kurniawan

Related