Volume Transaksi Multilateral di BBJ Meningkat 25,7%

marketeers article

Perdagangan multilateral di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) selama periode Januari hingga November 2016 mengalami pertumbuhan. Secara volume perdangan multilatateral tumbuh sebesar 25,72% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan secara nilai, meningkat sebesar 11,13% dengan nilai Rp 1,65 triliun.

Meski begitu, Direktur Utama Bursa Berjangka atau Jakarta Future Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang, pencapaian tersebut tidak berhasil melewati target yang ditetapkan untuk tahun ini. Secara volume, BBJ tahun ini memasang target transaksi multilateral hingga 1,5 juta slot. “Tahun ini, memang tumbuh, namun baru terpenuhi 62% dari target yang ditetapkan di 2016,” kata Paulus di kantor BBJ, Jakarta, hari ini (21/12/2016).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan target tersebut tidak tercapai. Di antaranya harga komoditi yang melemah di tahun ini dan baru menguat di kuartal terakhir 2016. Hal ini bisa dilihat dari harga crude oil yang baru mencapai US$ 53 per barrel belakangan ini. Kemudian, harga batu bara acuan yang melejit lagi hingga US$ 101,69 per ton dalam dua bulan terakhir di tahun 2016.

“Kondisi berikutnya adalah dampak konstelasi politik di Eropa terkait Brexit dan pilpres di Amerika Serikat. Dua kejadian tersebut berpengaruh langsung ke kondisi currency dan emas,” tambah Paulus.

Untuk tahun 2017, BBJ masih mematok target yang sama secara volume, yakni 1,5 juta slot. Paulus optimistis bahwa target ini di tahun depan bisa tercapai. Sebabnya, ada dua peluang yang bisa diambil, yakni menampung dana repatriasi dari tax amnesty dan peluang bagi asing untuk menjadi nasabah.

“Sekarang ini, regulasi untuk dua hal tersebut sedang digodok dan semoga bisa memberi pengaruh positif ke industri ini. Selain itu, kami juga terus melakukan sosialisasi, termasuk menggandeng pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia,” pungkasnya.

    Related