Wagub Djarot: Banyak Yang Mengatakan Kami Kejam Karena Bongkar Pasang Birokrasi

marketeers article

Dari semua provinsi yang ada di Indonesia, DKI Jakarta bisa dikatakan sebagai provinsi yang penuh kontroversi. Berbagai masalah seperti kemacetan, banjir, hingga korupsi masih menjadi momok yang jamak ditemui. Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI pun melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki Jakarta.

“Banyak yang mengatakan kami kejam, tidak punya perasaan karena kerap membongkar pasang birokrasi. Namun, apa yang dilakukan oleh Pak Basuki adalah visi misi dari Pak Jokowi dan Pak Basuki ketika mereka terpilih. Pak Basuki melanjutkan apa yang sudah diletakkan Pak Jokowi,” kata Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam penutupan Jakarta Marketing Week di Mal Kota Kasablanka, Selasa (17/5).

Djarot mengatakan jumlah penduduk Jakarta pun sangat banyak. Pada malam hari, jumlah penduduk Jakarta mencapai 10,1 juta jiwa. Sedangkan pada siang hari mencapai 13,5 juta jiwa. “Kemacetan, banjir, penyakit birokrasi, seperti lamban, gemuk, minta dilayani, tertutup adalah masalah kami. Belum lagi korupsi, kolusi, nepotisme. Hal itulah yang ingin dibetulkan oleh Pak Basuki untuk Jakarta yang lebih baik,” kata Djarot.

Pemprov DKI Jakarta pun akhirnya melakukan penerapan teknologi agar permasalahan itu bisa terselesaikan secara bertahap. Djarot mengatakan, DKI Jakarta sudah menggunakan open data serta peneraan teknologi dalam segala praktik, seperti e-budgeting, e-musresbang, e-planning, e-purchasing, e-katalog, e-performance, dan lainnya.

“Mereka yang lambat, korup harus segera digeser. Pemprov DKI Jakarta kini mulai mendengar, sistem atau teknologi yang menghubungkan, dan warga yang berpartisipasi,” kata Djarot.

Pemprov DKI pun mengeluarkan kebijakan, mulai dari memberikan beasiswa bagi murid yang berprestasi hingga universitas, kesehatan, hingga ruang terbuka ramah anak. Djarot pun meminta agar masyarakat kota Jakarta bersabar terkait upaya Pemprov DKI Jakarta mengatasi kemacetan. “Kami menggenjot pembangunan MRT, LRT, BRT. Kami harap tahun 2018 semuanya terwujud dan akan terintegrasi pada tahun 2019,” katanya.

Djarot pun menyambut baik terhadap topik yang diangkat Jakarta Marketing Week ke-4, yaitu Technology, Style, Human2Human. “Teknologi tidak bisa dihindari. Kita harus menyikapinya. Dan itu akan menjadi konsentrasi Pemprov DKI ke depan untuk menghadirkan Jakarta Smart City,” tutup Djarot.

Related