Waktu Berlibur Minim, OYO Siap Rangkul Traveler Milenial

marketeers article

Penelitian yang dilakukan Allianz pada tahun 2017 menunjukkan milenial memiliki rentang waktu berlibur yang jauh lebih sedikit dibanding generasi pendahulunya, yakni sekitar 12 hari. Karenanya, efisiensi dan efektivitas saat memesan akomodasi selama perjalanan menjadi poin penting. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan memesan akomodasi liburan lewat aplikasi mobile atau media sosial.

Bukan lagi hanya masalah lokasi liburan, milenial juga fokus pada pengalaman yang ditawarkan. Melihat tren ini, pelaku industri yang relevan di sektor pariwisata termasuk perhotelan, transportasi, tempat wisata perlu menyesuaikan produk dan layanan mereka untuk memenuhi ekspektasi generasi milenial. Terlebih, lebih dari 50% dari total wisatawan yang datang (inbound travelers) berasal dari milenial yang melek teknologi.

Fakta menarik lain menemukan bahwa bagi generasi milenial, telepon pintar (smartphone) menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Bahkan, mayoritas generasi milenial mencari informasi dan merancang agenda liburan mereka dari gawai satu ini. Mereka juga aktif membagikan opini dan pengalamannya selama berlibur. Tidak hanya mencari inspirasi perjalanan dari konten sosial teman-temannya, generasi pelancong yang melek teknologi ini juga menggunakan teknologi untuk memesan akomodasi perjalanan. Kemudahan ketika melakukan pemesanan menjadi indikator utama yang diperhatikan ketika mereka memesan layanan.

Perubahan tren dan perilaku konsumen seperti itu telah lama diperhatikan oleh OYO. Rishabh Gupta, Country Head OYO Hotels Indonesia menilai teknologi merupakan salah satu keunggulan yang membedakan OYO dengan jaringan hotel sejenis. “Kami sangat siap menyambut konsumen milenial, khususnya mereka yang melek teknologi.”

Kini mayoritas konsumen OYO di Indonesia berasal dari kalangan  milenial. Bagi Rishabh perilaku milenial yang kerap kali menggabungkan liburan dan bisnis dalam perjalanan mereka telah mengubah lanskap sektor perhotelan. “Kami dipacu untuk mampu beradaptasi dan mengakomodasi kebutuhan pelancong muda ini. Bukan hanya menyediakan akomodasi terbaik, tetapi juga pengalaman berlibur yang mudah dan menyenangkan.”

Ia mencontohkan, algoritma berbasis artificial intelligence OYO misalnya, dapat membantu konsumen menemukan properti yang paling sesuai, di lokasi terbaik, dengan harga yang paling tepat.

“Yang juga penting, bagaimana sistem ini memungkinkan kami untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan mereka sebelum dan selama menginap, yang tentunya berpengaruh pada tingkat kepuasan pelanggan,” tutup Rishabh.

Editor: Sigit Kurniawan

Related