Wallex, Fintech Remitansi yang Bidik Segmen UKM Indonesia

marketeers article

Nilai transaksi global transaksi lintas negara di tahun 2017 bernilai US$ 613 miliar.Setiap tahunnya, nilai transaksi ini rata-rata meningkat sekitar 7%. Sejauh ini, proses transaksi antarnegara ini sebagian besar masih lewat lembaga perbankan dan lembaga nonperbankan, seperti money changer.

Di era digital ini, sebuah terobosan baru muncul dengan lahirnya perusahan financial technology (fintech) yang fokus bermain di area remitansi. Fintech tersebut bernama Wallex yang baru saja meluncur di Indonesia. Wallex menawarkan kemudahan dan kendalan dalam melakukan transaksi remitansi ke berbagai negara dengan rate yang lebih menjanjikan.

“Wallex.Asia hadir di Indonesia untuk menawarkan alternatif kegiatan pembayaran baru baru ke segenap pengguna jasa keuangan untuk melakukan pembayaran internasional secara digital. Dengan teknologi Wallex, pengguna individu, pemilik perusahaan UMKM atau bahkan team treasury perusahaan besar dapat melakukan seluruh rentetan transaksi secara online, dimulai dari melakukan pendaftaran (sign in), pengenalan pengguna (KYC), perbandingan harga, sampai melakukan transaksi yang ditunjang dengan Underlying,” kata Triono Juliarso Dawis, Direktur Group Wallex.Asia, saat peluncuran hari ini, (07/11/2018).

Ia menambahkan semua dengan system tersebut sudah di-review dan di-approve oleh berbagai otoritas terkait, dalam hal ini adalah Bank Indonesia. Wallex telah meraih Izin Pengiriman Uang dari MAS di Singapura dan Izin Transfer Dana dari BI, Wallex akan menjadi salah satu perusahaan fintech yang menyediakan jasa tersebut di kedua negara.

Wallex.Asia sudah memiliki Ijin di Indonesia, diterbitkan oleh Bank Indonesia, Ijin transfer dana dengan nomor 20/235/DKSP/83 dan juga di Singapura, dengan Ijin pengiriman uang yang diterbitkan oleh Monetary Authority of Singapore dengan nomor MAS License no. 01537.

Selain itu, Wallex juga baru saja menyelesaikan babak pendanaan Seri A. Beberapa investor yang masuk ke Wallex, antara lain Central Capital Ventura (CCV) – venture capital milik bank BCA, Beenext, sebuah VC ternama dari jepang. Lalu, ada Indonusa, Prasetia, dan outfit2, jajaran modal ventura ternama asal Indonesia.

“Kami yakin, Wallex menyediakan solusi menarik bagi sejumlah kendala yang dihadapi UKM dalam hal pembayaran lintasnegara. Investasi kami di Wallex telah membuat BCA bisa lebih baik lagi memahami peran transformasi digital bagi perbankan, dan bagaimana kami bisa melayani para pelanggan dengan lebih baik lagi,” kata Armand Widjaja, CEO Central Capital Ventura.

Bidik UKM

Singapura dan Indonesia adalah mitra dagang berskala besar dengan perdagangan barang-barang senilai hampir US$ 28 miliar (data OEC) pada 2016. Wallex Indonesia akan berfokus melayani para pelanggan UKM di beragam sektor. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, berbagai UKM di Indonesia menyerap 97% tenaga kerja di dalam negeri, dan 56% dari total investasi bisnis.

Di Indonesia, Wallex.Asia dengan sengaja membidik segmen UMM karena menawarkan nilai tambah,  yakni penghematan waktu untuk bertransaksi, mempermudah transaksi, dan membuat transaksi transparan dan akuntabel bagi semua pihak terkait. Sistem Wallex dapat menawarkan rate yang kompetitif  dari entitas interbank ternama.

Semua  transaksi beserta underlying pun bisa disimpan secara aman dan online berdasarkan cloud computing, pertanggung jawaban per transaksi dapat dilakukan secara mudah dan segera. Semua benar jadi lebih Akuntabel.

Wallex merupakan webbase platform yang menawarkan dashboard daring yang ringkas. Para pelanggan UKM kini bisa melihat dan mengunci sejumlah tarif, membuat instruksi pembayaran serta mengunggah dokumen-dokumen yang mendasari transaksi, semua itu dapat dilakukan pada satu platform.

Fintech ini menawarkan kurs valas (FX) yang kompetitif dalam 30 mata uang dunia, dan hanya mengenakan biaya minimum sebesar Rp 100.000 dalam setiap pengiriman dana dengan jumlah berapa pun. Layanan ini juga tersedia dalam 24 jam setiap hari.

Wallex Indonesia telah menggaet beragam pelanggan UKM. Sebagian besar bergerak di sektor impor barang dan juga melayani berbagai orang yang melakukan pembayaran untuk biaya sekolah di luar negeri.

“Pada intinya, kami bisa melayani beragam nasabah, dari perorangan, UKM, hingga perusahaan besar. Syaratnya, sudah terdaftar di Wallex dan dana yang dikirim jelas peruntukannya,” pungkas Triono.

    Related