WanaArtha Life Akan Fokus Investasi di Energi Terbarukan

marketeers article
31013572 solar panels under blue sky

Perusahaan asuransi lokal WanaArtha Life memutuskan berinvestasi pada pengembangan energi terbarukan dan infrastruktur transportasi. Nantinya, fokus dari investasi ini adalah pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan untuk ekonomi Indonesia melalui model Kemitraan Pemerintah-Swasta.

Visi yang dijabarkan oleh Wana Artha Life ini akan membantu memenuhi kebutuhan pendanaan infrastruktur yang meningkat, mendorong investasi positif oleh industri asuransi di Indonesia pada proyek infrastruktur utama, termasuk sektor energi terbarukan dan infrastruktur transportasi.

“Bisnis kami selalu didorong oleh keunggulan, kepercayaan, dan kesatuan. Saat ini, kami ingin bekerja sama dengan mitra industri kami, termasuk institusi publik dan pemerintah untuk membantu memanfaatkan keunggulan dan kesatuan tersebut,” kata Evelina Pietruschka, Presiden Komisaris WanaArtha Life di sela-sela World Economic Forum 2018 di Davos.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 2017, Meeting Asia’s Infrastructure Needs, Asian Development Bank (ADB) memprediksi Indonesia akan memerlukan dana investasi infrastruktur sebesar US$ 1,2 triliun pada tahun 2030. Upaya menjembatani kesenjangan investasi ini menjadi tantangan utama. Menurut Evelina Pietruschka, hal itu juga menawarkan peluang yang cukup besar bagi industri asuransi.

“Kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat luas dan kompleks,” ujarnya. Baginya, saat ini pemerintah telah membuat kemajuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, untuk mencapai tujuan yang lebih luas, dibutuhkan kemitraan antara institusi publik dan swasta.

“Wawasan investasi jangka panjang dan volatilitas yang relatif rendah menunjukkan proyek infrastruktur menawarkan peluang yang menarik bagi industri asuransi,” tambahnya.

Investasi WanaArtha Life tersebut akan lebih banyak difokuskan pada sektor pengembangan energi dan transportasi. Berbagai sasaran yang hendak dicapai Indonesia sesuai dengan Perjanjian Perubahan Iklim Paris diarahkan untuk mengurangi emisi sebesar 29% pada tahun 2030. Target pemerintah untuk mencapai jumlah energi terbarukan sebesar 23% dari bauran energi pada tahun 2025 merupakan hal penting untuk meraih keberhasilan. Sementara, sasaran selanjutnya adalah penggunaan energi terbarukan sebesar 31% dari bauran pada tahun 2050.

Indonesia mendapat manfaat dari potensi tenaga surya, angin, dan gelombang laut yang melimpah, dan cadangan panas bumi dan tenaga hidro paling besar di dunia. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), bila Indonesia mampu mewujudkan potensi ini dan memberdayakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, sektor ini dapat menghasilkan keuntungan ekonomi bersih lebih dari US$ 53 miliar per tahun untuk negara. Jumlahnya diperkirakan sebesar 1,7% dari PDB Indonesia pada tahun 2030.

“Investasi pada energi terbarukan dan infrastruktur transportasi menjadi peluang besar untuk mendukung perjalanan bangsa menuju energi yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia,” tandas Evelina.

Editor: Sigit Kurniawan

Related