Wapres: Ada Tiga Tantangan Industri Otomotif

marketeers article

Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi yang menarik bagi para pemain otomotif global. Tidak lain karena pertumbuhan ekonomi negara ini yang bagus. Bahkan ketika negara-negara lain melambat perekonomiannya, Indonesia tetap tumbuh.

Di sisi lain, pasar di negara ini masih sangat besar potensinya. Rasio kepemilikan mobil baru di angka 78:1 atau hanya ada satu mobil di antara 78 orang. Namun begitu, para pelaku di industri otomotif tak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar dan lokasi perakitan. Lebih jauh lagi, melakukan transfer teknologi, sehingga SDM lokal pun mengusai riset dan teknologi untuk menghasilkan kendaraan dengan standar lingkungan yang lebih baik.

Saat pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan bahwa penjualan kendaraan bermotor selalu menjadi indikator penting majunya perekonomian sebuah negara. Namun, yang tidak kalah penting adalah penguasaan teknologi. “Saat ini, masyarakat menginginkan high quality product, yang memiliki low energy consumption, low cost, serta low carbon emmision. Jadi, tantangan teknologi yang kini juga berkembang,” ujar JK, hari ini di pembukaan IIMS 2017, (27/04/2017).

Karenanya, JK berpesan agar industri otomotif di Indonesia, tak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar atau tempat produksi dan perakitan kendaraan. Namun, juga memiliki kemampuan riset dan teknologi yang juga harus dikuasai. “Mudah-mudahan ajang IIMS ini akan selalu berkembang dan mendorong kemajuan, tak hanya dalam hal penjualan, namun juga industrinya dan juga jasa atau after sales services-nya,” tegas JK.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Dyandra Media International, Tbk yang juga CEO Kompas-Gramedia Lilik Oetomo mengungkapkan bahwa pameran otomotif ini tetap mempertahankan tema besar The Essence of Motor Show. Menurutnya, tema yang sejak pelenggaraan tahun 2015 tersebut muncul dari keberanian akan perubahan yang melahirkan dimensi baru terhadap konsep penyelenggaraan pameran otomotif di Indonesia

Penyelenggaraan IIMS kini tak sekadar pameran otomotif yang menampilkan produk-produk kendaraan terbaru, namun juga menampilkan berbagai acara yang menyuguhkan nilai-nilai budaya otomotif itu sendiri. “IIMS merupakan cara untuk memberitahu kepada konsumen, sekaligus berkompetisi menunjukkan produk dan teknologi yang memenuhi ketiga syarat yang disebut Pak JK tadi,” kata Lilik.

Hendra Noor Saleh, Direktur PT Dyandra Promosindo menambahkan bahwa pihaknya optimistis bahwa pameran kali ini bisa memberikan manfaat bagi para peserta. Apalagi, waktu pameran llMS 2017 hanya berkisar satu bulan sebelum bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Biasanya, di saat-saat pangsa pasar otomotif Nasional meningkat tajam.

Tahun ini, terdapat 21 merek mobil dan 11 merek sepeda motor serta lebih dari 250 industri pendukung otomotif yang ikut serta di lMS 2017. “Dengan seluruh elemen kemeriahan yang sudah kami siapkan dalam gelaran IIMS 2017 kali ini, membuat kami optimistis jika target 450.000 pengunjung dan transaksi Rp 3,1 triliun selama 11 hari pelaksanaan llMS 2017 ini, dapat tercapai,” pungkas Hendra

    Related