Hadir di Indonesia, Weber Tawarkan Pengalaman Memanggang Masakan

marketeers article

Seiring dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, beragam produk tersier yang cenderung untuk memenuhi gaya hidup pun mulai laris di pasar. Salah satunya, produk pemanggang masakan. Memang, pada dasarnya masyarakat kita tidak asing lagi soal memanggang masakan. Ada beragam masakan traditional, seperti sate, yang memang harus dipanggang untuk penyajiannya.

Nah, di kalangan kelas menengah negara ini, memanggang masakan di saat-saat tertentu telah menjadi tren. Inilah yang menjadi salah satu alasan merek Weber, alat pemanggang asal Amerika Serikat, masuk ke pasar Indonesia.  Bahkan, Weber menjadikan negara ini sebagai salah satu pasar penting di kawasan Asia dan ASEAN.

“Kami sudah menjual di 75 negara dan mulai masuk ke pasar Asia sejak awal tahun 2016. Indonesia adalah negara keempat setelah Tiongkok, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura. Artinya, di ASEAN negara ini menjadi pasar kedua yang kami masuki, setelah Singapura,” kata Steve Lim, Vice President North and Southeast Asia Weber, saat peluncuran produk ini di ACE, Living World, Alam Sutera, hari ini (28/09/2016).

Nana Puspa Dewi, Corporate Marketing Director Kawan Lama Group mengatakan bahwa Weber merupakan salah satu brand terkemuka yang terjamin kualitasnya. “Hadirnya Weber di ACE secara eksklusif akan semakin menambah ragam pilihan produk lifestyle untuk pelanggan setia ACE,” katanya.

Steve menambahkan bahwa Weber menargetkan konsumen dari keluarga menengah atas dengan kisaran usia antara 35-45 tahun. Lebih spesifik lagi adalah keluarga yang menyukai kegiatan memasak bersama dan suka kegiatan outdoor.

Untuk memasarkan produk-produknya, Weber menggandeng peritel ACE dari Kawan Lama Group. Saat ini, produk pemanggang ini telah ada di 20 gerai ACE dan 8 di antaranya berupa Weber Experience Center.  Konsep ini menghadirkan seluruh produk representatif dari weber mulai dari charcoal grill, gas grill hingga beragam aksesoris untuk aktivitas memanggang dilengkapi dengan advisor sehingga pelanggan bisa bertanya dan mengetahui informasi lebih mendalam mengenai Weber.

“Dengan adanya Weber Experience Center ini kami mau menegaskan bahwa kami tidak hanya sekadar menjual panggangan, kami menjual pengalaman. Kami juga membuat call center khusus yang membuat konsumen bisa menanyakan segala hal, termasuk resep masakan,” tambah Steve.

Mengenai target penjulan, Steve optimistis dalam tahun depan Weber bisa meraih pangsa pasar hingga 5%. Untuk tahun ini, ia tidak menargetkan jumlah tertentu dalam penjualan, tapi fokus ke upaya mengedukasi pasar. “Kami percaya pada kekuatan word of mouth, jadi kami akan sering mengundang konsumen untuk menikmati pengalaman menyenangkan memanggang dengan Weber,” tegasnya.

Reputasi Weber dibangun berdasarkan sistem memanggang yang original. Keuntungan unik dari sistem ini adalah rasa yang lezat, daya tahan dan pemeliharan yang mudah, sehingga bisa menghasilkan pengalaman yang tidak terlupakan. Semua pengalaman ini disatukan ke dalam semua produk untuk menjamin hasil yang luar biasa. “Tidak hanya memanggang, dengan Weber konsumen bisa memasak segala jenis masakan, termasuk makanan traditional di Indonesia. Selain itu, tidak perlu khawatir untuk membersihkan karena ada One-Touch Cleaning System,” pungkasnya.

    Related