Antisipasi Hoaks, WhatsApp Mulai Batasi Fitur Forward Pesan di Indonesia

marketeers article
CHIANG MAI, THAILAND APRIL 22, 2015: iPhone 6 with social Internet service WhatsApp on the screen in coffee shop. iPhone 6 was created and developed by the Apple inc.

Pada Senin lalu (21/1) , Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bertemu dengan Vice President Public Policy and Communications WhatsApp, Victoria Grand di Jakarta. Pertemuan Menteri Kominfo dan Victoria Grand membahas langkah nyata untuk mengurangi penyebaran hoaks yang sangat cepat viral melalui aplikasi pesan instan WhatsApp.

Upaya pengurangan penyebaran hoaks melalui WhatsApp menjadi perhatian global. World Global Influencer Leader dari empat negara melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah pengurangan penyebaran hoaks. Dalam pembahasan itu, Indonesia diwakili oleh Menteri Kominfo Rudiantara. Pembatasan jumlah forward pesan melalui WhatsApp telah dibahas sejak kuartal ketiga tahun 2018. Adapun beta test fitur itu telah dilakukan sejak dua bulan terakhir.

Fitur pembatasan forward pesan melalui WhatsApp akan mulai berlaku efektif pada tanggal 21 Januari 2019 waktu Los Angeles atau tanggal 22 Januari 2019 Pukul 12.00 Waktu Indonesia Bagian Barat. Pembatasan jumlah forward pesan pada aplikasi Whatsapp baru berlaku untuk pengguna OS Android. Untuk IOS sedang dalam proses pengembangan.

Menteri Kominfo Rudiantara mengapresiasi langkah WhatsApp untuk mengurangi penyebaran konten negatif di platform pesan instan itu. Walaupun dia menyadari adanya fitur tersebut belum tentu bisa memberantas peredaran berita hoaks sampai 100%. Namun, ia yakin ke depannya fitur ini mampu untuk mengurangi peredaran berita hoaks.

Tidak bisa dipungkiri bahwa platform WhatsApp merupakan salah satu platform utama dalam peredaran berita-berita hoaks. Hal ini dimungkinkan karena adanya fitur percakapan pribadi dan grup. Biasanya peredaran berita hoaks dimulai dari percakapan antar group yang kemudian disebarluaskan di group yang lain lantas disebarkan secara personal.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related