55 Miliar Pesan Dikirim Per Hari di WhatsApp: 4,5 Miliarnya Foto

marketeers article
51715385 chiang rai, thailand september 13, 2015: woman try to use social internet service whatsapp screen on blue background. iphone 6 was created and developed by the apple inc.

Tidak ada yang menyangka jika platform chatting populer WhatsApp merilis fitur Status, yang dinilai sebagai klon dari Snapchat Stories. Namun dibalik itu semua sudah ada sekitar 250 juta orang yang menggunakannya tiap hari secara aktif.

Seperti dilansir dari TechCrunch, jumlah itu menyamai angka pengguna aktif Instagram Stories. Padahal di Indonesia sendiri walau pada awalnya banyak yang penasaran mencoba, nyatanya Instagram Stories lebih disukai. Salah satu alasannya simpel, pengguna tidak mau terlalu membagi kisah kehidupannya lewat Stories karena WhatsApp sudah lumrah digunakan sebagai aplikasi chatting untuk bisnis.

Angka tersebut dibagi langsung oleh Mark Zuckerberg selaku founder dan CEO Facebook di mana angka Stories pada WhatsApp naik signifikan dari 175 juta tiga bulan lalu.

Penduduk kita tidak terlalu menyukai jika ada rekan bisnis, klien, bahkan bos ikut melihat kehidupan yang terlalu privat. Tapi nyatanya angka yang dicapai WhatsApp tersebut berhasil melewati platform Snapchat sebagai pionir fitur bernama Stories tersebut, yang “hanya” punya 166 juta pengguna aktif harian.

WhatsApp

Semua fitur yang dihadirkan WhatsApp itu kemudian berhasil mengumpulkan sekitar satu miliar pengguna aktif per hari. Sementara per bulannya ada sekitaar 1,3 miliar pengguna aktif. Artinya sekitar 76% pengguna aplikasi milik Facebook tersebut kembali lagi menggunakannya tiap hari.

Data lain menunjukan bahwa ada sekitar 55 miliar pesan dikirim setiap hari, plus 4,5 miliar foto dan satu miliar video. Menurut Zuckerberg, Facebook dan WhatsApp kini sedang membangun tim agar bagaimana platform chatting tersebut bisa menghasilkan uang. Salah satu pilihannya adalah vertical video ads yang sudah digunakan di Instagram.

Apa yang dicapai oleh WhatsApp terutama dari sisi Stories sejak muncul sejak enam bulan lalu ditenggarai menjadi bukti bahwa Snapchat kurang fokus menggarap pasar anak muda di seluruh dunia. Mereka dianggap hanya fokus pada remaja AS di mana potensi sebenarnya ada di luar sana.

    Related