Wilayah Terpencil Jadi Peluang Baru Mini Market

marketeers article

Peluang berbagai industri untuk terus mendorong pendapatan di tengah ekonomi sulit ini tidak hilang. Setidaknya daya beli walau berkurang, tidak dalam kondisi berkurang drastis. Masih banyak lapisan masyarakat mempunyai daya beli.

“Berkurang tapi tidak drastis. Kalau saya tanya, apakah ada pekerja dipotong gajinya? Jawabannya tidak ada. Jadi, sebenarnya peluang berbagai industri masih ada, terutama untuk sektor ritel,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Mande dalam sesi panel Indonesia WOW Brand 2015 di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Untuk memelihara daya beli tetap tinggi atau minimal stabil, tugas mahaberat semua pelaku industri sampai pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan menjaga psikologi masyarakat. Di tengah ekonomi sulit, masyarakat jangan sampai dilanda rasa khawatir. Kalau sampai khawatir, mereka bisa menunda transaksi. Itu artinya daya beli akan menurun dan berbahaya bagi industri. Ketakutan berlebihan juga bisa membuat masyarakat membeli dolar AS.

Untuk solusi permasalahan ekonomi ini, Roy sangat aplaus kepada pemerintah yang sudah mau bekerjasama. Termasuk di antaranya adalah dengan kebijakan yang menghambat pelaku ritel seperti mini market untuk terus ekspansi ke berbagai daerah. Saat ini, pemerintah sudah merevisi peraturan tersebut sehingga pemain ritel dapat terus mengembangkan sayap mereka sebagai langkah antisipasi pelemahan ekonomi.

Seperti yang dikatakan Roy sebelumnya, salah satu jalan untuk pelaku ritel agar tetap bertahan adalah bukan melakukan PHK karyawan, tetapi terus melakukan ekspansi dan memperbesar pasar. Peluangnya adalah menangkap pasar baru di wilayah-wilayah terpencil yang belum ada gerai-gerai ritel modern.

“Ini juga bukan kami saja pelaku industri yang mau. Pemerintah daerah juga yang mengajak kami masuk ke wilayah mereka. Ini kan peluang. Kalau dibatasi bisa menghambat perkembangan ritel. Okelah di Jakarta sudah padat. Tapi tengok di Ternate dan Ambon, mini market hampir tidak ada,” tutup Roy.

Related