Mie adalah salah satu makanan terpopuler di dunia yang diperkirakan telah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Masyarakat di Indonesia sudah dikenal luas sangat menggemari mie instan, meskipun pada umumnya masih menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Berdasarkan data terbaru dari World Instant Noodles Association (WINA), Indonesia menempati peringkat kedua, persis dibawah China, sebagai negara terbanyak yang mengkonsumsi mie instan di dunia.
Total konsumsi mie instan di tanah air sepanjang tahun 2017 berdasarkan data WINA tersebut mencapai 12,620 milyar bungkus, sementara di tahun 2016 mencapai 13,010 milyar bungkus. Jumlah tersebut sangatlah fantastis dan secara tidak langsung merepresentasi besarnya pasar mie instan di tengah penduduk Indonesia yang kini jumlahnya mencapai lebih dari 260 juta jiwa.
Rasa, harga serta kepraktisan menjadi beberapa faktor penyebab tingginya konsumsi mie instan. Hal ini tentu menjadi salah satu landasan positif yang membentuk optimisme Wings Food bahwa produk Mie Sedaap Tasty dapat meraih pangsa pasar baru di tengah besaran jumlah konsumen mie instan di tanah air.
“Mie Tasty merupakan salah satu bentuk inovasi Wings Food dalam memenuhi keinginan konsumen untuk menikmati bakmi ayam enak tapi praktis, tidak perlu keluar rumah, dan harganya terjangkau. Produk terbaru ini dikemas dalam kemasan praktis namun elegan,” ujar Dianni Laras, Assistant Brand Manager Tasty – Wings Food.
Mie Sedaap Tasty diproduksi khusus dengan retort system, yaitu sistem packaging dengan teknologi tinggi sehingga isi kemasan menjadi lebih aman, tidak bocor dan sehingga kesegaran daging ayam asli, jamur serta kriuk ayam asli dapat terjaga dengan baik. Mie Sedaap Tasty merupakan inovasi produk Mie Sedaap yang awalnya diluncurkan tahun 2003.
‘’Alasan kami mengeluarkan inovasi rasa ayam jamur karena 70% total market menyukai varian ini. Ditambah dengan kriuk ayam asli, kami yakin produk ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat mie instan dan meraih posisi yang baik dalam pangsa pasar mie instan Indonesia,” tutup Dianni.
Editor: Eko Adiwaluyo