Xiaomi Mulai Produksi 100.000 Smartphone Langsung di Indonesia

marketeers article
Xiaomi produksi smartphone di Indonesia

Ambisi pemerintah mengajak para brand smartphone luar untuk merakit produk mereka di Indonesia mulai terpenuhi. Dan Xiaomi secara resmi memulai produksi salah satu varian smartphone mereka di negeri ini sebagai salah satu syarat memenuhi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) 30% untuk perangkat berjaringan 4G di pasar Indonesia.

Aturan yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2017 tersebut langsung dikebut oleh Xiaomi dengan perakitan 100% hardware di Indonesia, tepatnya di pabrik di Batam. Salah satu varian yang diproduksi lokal adalah tipe Redmi 4A yang baru beberapa bulan lalu diperkenalkan di Tiongkok.

“Proses untuk memproduksi langsung di Indonesia dimulai beberapa bulan lalu. Kami juga sudah bertemu Presiden Jokowi untuk mengutarakan niat kami karena pasar Indonesia sangatlah potensial,” ujar Vice President Xiaomi Wang Xiang di Jakarta pada Jumat (10/2) 2017.

Di Indonesia, brand asal Tiongkok tersebut menggaet Sat Nusapersada sebagai partner manufaktur, Tata Sarana Mandiri untuk R&D, dan Erajaya sebagai distributor. Proses requirement alias persiapan sendiri dikatakan Wang mencapai enam bulan.

Xiaomi yang sudah sejak 2014 lalu hadir di Indonesia memang mengklaim produk mereka laris di pasaran. Bahkan beberapa produk mereka terdahulu bisa laris dalam waktu singkat melalui strategi flash sale. “Pada 2014 kami rilis Redmi 1S dan terjual 10 ribu unit dalam 12 menit. Sementara Redmi 2 para 2015 terjual 40 ribu unit dalam satu hari. Awalnya kami hanya punya komunitas sebanyak empat buah, sekarang sudah ada 22 di Jawa, Bali, dan Sumatera,” sambung Wang.

Menurutnya selain pasar potensial di masa depan, para loyalis tersebut juga mulai menanyakan kapan Xiaomi bisa memulai basis produksinya di Indonesia. Pasalnya jika aturan porsi TKDN tidak terpenuhi, brand luar manapun tidak bisa menjual smartphone berjaringan 4G di Indonesia. Apalagi sekarang 70% smartphone di Indonesia adalah 4G.

Mencoba Tetap Terjangkau

Redmi 4A sendiri merupakan varian terbaru dari Xiaomi dengan harga cukup terjangkau. Memenuhi ambisi pemerintah Indonesia untuk membuat perangkat 4G terjangkau, mereka coba bermain di harga aman. Smartphone “made in Indonesia” tersebut akan dijual di harga Rp1.499.000 lewat distributor Erafone mulai akhir Februari.

Dengan harga cukup terjangkau, secara spesifikasi boleh terbilang lumayan. Berlayar lima inci, prosesornya menggunakan Qualcomm Snapdragon 425 yang biasa digunakan smartphone kelas menengah. RAM-nya 2GB dengan penyimpanan internal 16GB. Sementara kamera belakang berkekuatan 13MP dan di depan 5MP.

Beratnya sendiri 131 gram dengan ketebalan 8,5 milimeter dilengkapi baterai berkapasitas 3120mAh. Xiaomi sudah mulai memproduksi sebanyak 100.000 smartphone per Januari sebagai langkah awal. Jumlah berikutnya bisa berubah tergantung permintaan pasar lokal.

Untuk smartphone berbodi metal, seharusnya Redmi 4A bisa menarik pasar Indonesia. Apalagi brand Xiaomi banyak diburu karena dengan spesifikasi terbilang lumayan di kelasnya, secara harga sangat bersaing bahkan jauh di bawah kompetitor sekelas. “Kami dikenal inovatif namun harganya miring. Tidak menutup kemungkinan setelah ini kami menambah investasi jika sambutannya menggembirakan,” ungkap Wang tanpa menyebut angka.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara menyambut baik niatan Xiaomi merakit langsung di Indonesia. Walau baru sebatas hardware, ia berharap ke depannya banyak brand smartphone mau berinvestasi tidak hanya dalam bentuk perangkat keras, tapi juga software.

“TKDN kan bukan hanya hardware diproduksi Indonesia. Software juga termasuk. Jadi nanti brand harus mengembangkan ekosistem juga dengan menghadirkan aplikasi rasa lokal. Karena ekosistemlah yang menghidupkan industri telekomunikasi. Tanpa ada software dan aplikasi, hardware tidak akan berguna,” ujarnya.

    Related