Indonesia menjadi negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat di kawasan Asia. Pada tahun 2012, pertumbuhannya mencapai 6,23%. Tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat Indonesia pun makin meningkat. Peningkatan ini membuat masyarakat Indonesia mampu berinvestasi untuk meningkatkan pendapatannya di luar pendapatan tetap.
Salah satu instrumen berinvestasi yang dipilih adalah saham. Namun, jumlah investor ritel yang hanya sekitar 500.000 orang menandakan bahwa awareness masyarakat untuk berinvestasi di saham masih terbilang rendah. Setidaknya ada berbagai penyebab, seperti minimnya pengetahuan tentang dunia pasar modal, risiko tinggi yang dihadapi hingga kekhawatiran akibat banyaknya penipuan di dalam dunia ini.
Namun, bukan berarti industri pasar modal di Indonesia tidak mengalami pertumbuhan. Hingga Juni 2013, nilai transaksi rata-rata harian Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai Rp 6,9 triliun.
Sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan sekuritas yang merupakan perantara untuk membeli saham dan perusahaan emiten yang memiliki popularitas tinggi, MarkPlus Insight dan Majalah Marketeers memberikan penganugerahan “Indonesia Brand Champion Award 2013” dengan kategori Brokerage House dan Stock.
Penghargaan ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh MarkPlus Insight pada Juli 2013 dengan melibatkan 600 responden berusia 22-60 tahun yang tersebar di enam kota besar, yaitu Greater Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makasar. Responden merupakan investor dan pada masing-masing kota dipilih dengan metode random sampling dan dilakukan dengan survei telepon. Responden mewakili masyarakat kelas menegah ke atas (SEC AB) serta memiliki Asset Under Management (AUM) di atas Rp 25 juta.
Survei digelar untuk mengukur popularitas dari perusahaan sekuritas dan perusahaan emiten yang ada di Indonesia. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan tiga aspek utama, yaitu awareness, image, dan usership.
Berikut pemenang “Indonesia Brand Champion Award 2013” pada masing-masing kategori: