Mampukah Yogyakarta Jadi Pusat Ekonomi Kreatif?

marketeers article

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan Yogyakarta memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan ekosistem digital agar menjadi pusat ekonomi kreatif Indonesia. Yogyakarta memiliki banyak talenta muda kreatif yang mendorong munculnya komunitas kreatif yang bertambah setiap tahunnya.

Kuatnya peran komunitas anak muda Yogyakarta, membuat  dunia startup dan industri game  semakin berkembang. Ini dibuktikan dengan munculnya sejumlah startup digital baru di Yogyakarta seperti Sale Stock, Pasienia, Pijar Psikologi, Rumah Mimpi, dan lainnya. Bahkan, pengembang game dunia, Gameloft, melebarkan sayapnya hingga ke kota pelajar ini.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Jogja Digital Valley, sebanyak 32,33% startup mengaku memilih Yogyakarta karena biaya operasional yang murah. Selain itu, alasan lainnya adalah sumber daya manusia yang berkualitas, serta akses internet yang cukup baik.

Lahirnya anak muda kreatif Yogyakarta tak lepas dari peran universitas yang mengakselerasi pertumbuhan industri lokal, khususnya startup. Salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mendorong mahasiswanya untuk terus mengembangkan diri menjadi socio-entrepreneur.

 Salah satu aksi nyata UGM adalah melalui Innovative Academy, program inkubator startup digital selama tiga bulan sejak 2014. Saat ini, Innovative Academy telah menjadi mitra resmi penyelenggaraan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Yogyakarta.

“UGM memiliki peran besar untuk memasukkan spirit socio-entrepreneurship dengan menanamkan semangat nasionalisme untuk menghasilkan entrepreneur yang sadar akan kedaulatan Indonesia dan bekerjasama dengan berbagai pihak,” tutur Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Paripurna P. Sugarda.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, jumlah entrepreneur non-pertanian di Yogyakarta hasil pendaftaran usaha Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) mencapai 533,9 ribu usaha, meningkat sebesar 32,36% jika dibandingkan jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2006 yang tercatat sebanyak 403,3 ribu usaha.

Hal ini juga dibuktikan dengan hadirnya 190 startup di kota pelajar ini dalam lima tahun terakhir. Dari 190 startup tersebut, 57 startup mengerjakan website development, 53 startup fokus pada proyek desain grafis, 40 startup bergerak di bidang internet marketing, dan 39 startup mampu menciptakan aplikasi mobile.

Dengan hadirnya Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, diharapkan bisa semakin menumbuhkan startup digital yang mampu memecahkan setiap permasalahan sosial dan menjadikan Yogyakarta sebagai pusat ekonomi kreatif terbesar di Indonesia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related