Mengelola keuangan pada usia 20-an adalah tantangan tersendiri. Pada masa ini, banyak dari kita baru memulai karier dan belajar untuk hidup mandiri. Penghasilan yang mungkin belum stabil dan kebutuhan yang terus bertambah membuat pengelolaan keuangan menjadi hal yang penting.
Namun, jika dikelola dengan baik, masa ini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk kondisi keuangan yang lebih stabil pada masa depan.
BACA JUGA: Peran AI untuk Mengoptimalkan Bisnis di Industri Keuangan
Dengan menerapkan tips di bawah ini, diharapkan Anda bisa membangun kebiasaan finansial yang sehat sejak dini, sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan keuangan di masa depan dengan lebih bijak. Dilansir dari The Balance, berikut sepuluh cara efektif untuk mengelola keuangan di usia 20-an:
1. Buat Anggaran Bulanan
Langkah pertama dalam mengelola keuangan adalah dengan membuat anggaran bulanan. Anggaran ini membantu Anda melacak pengeluaran dan memastikan bahwa Anda tidak menghabiskan lebih dari yang Anda peroleh.
BACA JUGA: Dukung Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Dorong Program KEJAR
Catat semua pengeluaran, mulai dari kebutuhan pokok hingga hiburan, untuk mengetahui di mana uang Anda digunakan.
2. Prioritaskan Tabungan
Tabungan adalah hal yang sering diabaikan pada usia muda. Namun, sangat penting untuk mulai menabung sedini mungkin.
Sisihkan sebagian dari penghasilan Anda setiap bulan untuk tabungan. Anda bisa memulainya dengan jumlah kecil dan meningkatkannya seiring berjalannya waktu.
3. Hindari Utang Konsumtif
Utang konsumtif, seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa jaminan, bisa menjadi jebakan yang sulit dihindari. Usahakan untuk tidak tergoda mengambil utang untuk keperluan yang tidak mendesak.
Jika Anda sudah memiliki utang, buat rencana untuk melunasinya sesegera mungkin.
4. Investasi pada Diri Sendiri
Investasi tidak selalu tentang uang. Berinvestasi pada diri sendiri juga penting. Mengikuti kursus, seminar, atau pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda adalah salah satu bentuk investasi yang sangat berharga pada usia 20-an.
5. Mulai Berinvestasi
Selain menabung, mulailah mempertimbangkan untuk berinvestasi. Investasi, seperti saham, reksa dana, atau properti, bisa menjadi cara untuk mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang.
Pastikan Anda melakukan riset sebelum memulai investasi agar memahami risiko yang ada.
6. Miliki Dana Darurat
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak. Idealnya, dana darurat sebaiknya setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran Anda.
7. Kelola Pengeluaran Harian dengan Bijak
Terkadang, pengeluaran kecil yang tampaknya sepele bisa menumpuk menjadi jumlah yang besar. Cobalah untuk mengelola pengeluaran harian Anda dengan bijak, misalnya dengan membawa bekal makan siang dari rumah atau membatasi pembelian kopi di luar.
8. Buat Rencana Keuangan Jangka Panjang
Penting untuk memiliki rencana keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, menikah, atau menyiapkan dana pensiun. Dengan memiliki rencana ini, Anda bisa menentukan langkah-langkah apa yang perlu diambil dan mulai menabung atau berinvestasi untuk mencapainya.
9. Pelajari Dasar-Dasar Keuangan
Pengetahuan adalah kekuatan. Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar keuangan, seperti cara kerja bunga, pajak, dan investasi.
Dengan pengetahuan ini, Anda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan menghindari jebakan finansial.
10. Tetap Disiplin dan Konsisten
Mengelola keuangan membutuhkan disiplin dan konsistensi. Tetaplah berpegang pada anggaran yang sudah dibuat, terus menabung, dan jangan mudah tergoda untuk berbelanja di luar kemampuan. Kebiasaan baik ini akan sangat membantu Anda di masa depan.
Mengelola keuangan pada usia 20-an memang memerlukan kedisiplinan dan perencanaan yang matang. Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa membangun fondasi keuangan yang kuat dan siap menghadapi tantangan finansial pada masa depan.
Ingatlah bahwa keputusan keuangan yang Anda buat hari ini akan berdampak besar pada stabilitas keuangan Anda di kemudian hari.
Editor: Ranto Rajagukguk