10 Istilah di Dunia Fesyen yang Sedang Tren Tahun 2024

marketeers article
10 Istilah di Dunia Fesyen yang Sedang Tren Tahun 2024. (123rf.com)

Dunia fesyen selalu berkembang dan terus berinovasi. Setiap tahun, termasuk 2024 muncul berbagai tren baru yang memengaruhi gaya dan cara banyak orang berpakaian.

Beberapa istilah fesyen kerap menjadi sorotan dan digunakan oleh para desainer, pengamat mode, hingga konsumen di media sosial. Istilah-istilah ini tidak hanya mencerminkan tren estetika, tetapi juga perubahan cara kita berpikir tentang pakaian, keberlanjutan, dan teknologi dalam fesyen.

BACA JUGA: Terlibat di BRICS+ Fashion Summit, Indonesia Siap Perkuat Posisi di Fesyen Global

Bagi kamu yang ingin selalu tampil up-to-date dan paham perkembangan terkini di dunia fesyen, memahami istilah-istilah yang sedang tren sangatlah penting. Dilansir dari Vogue, terdapat sepuluh istilah fesyen yang banyak digunakan di tahun 2024, dari gaya yang sedang booming hingga inovasi teknologi yang mulai mendominasi.

1. Quiet Luxury

Quiet Luxury adalah gaya yang mengedepankan kesederhanaan, kualitas bahan, dan desain yang timeless, jauh dari kesan mencolok. Tren ini populer di kalangan mereka yang mengutamakan kualitas daripada logo brand besar.

BACA JUGA: 330+ Nama Brand Unik dan Aesthetic untuk Bisnis Makanan hingga Fesyen

2. Gorpcore

Gorpcore adalah tren yang mengadopsi pakaian outdoor dan fungsional sebagai bagian dari gaya sehari-hari. Pakaian hiking, jaket puffer, dan sepatu trekking menjadi bagian dari estetika fesyen urban yang praktis.

3. Digital Fashion

Digital Fashion mengacu pada pakaian yang dirancang dan dijual dalam format digital, untuk dikenakan dalam dunia virtual atau digunakan oleh avatar di platform media sosial. Tahun 2024, fesyen digital semakin diminati karena adanya metaverse dan NFT.

4. Eco-conscious

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari industri fesyen, istilah “eco-conscious” atau “ramah lingkungan” merujuk pada produk fesyen yang menggunakan bahan daur ulang, proses produksi berkelanjutan, dan meminimalkan limbah.

5. Athleisure

Athleisure adalah perpaduan antara pakaian olahraga dan fesyen kasual. Tahun 2024, tren ini semakin berkembang dengan pakaian yang nyaman namun tetap stylish untuk dipakai sehari-hari, baik di gym maupun di luar.

6. Regenerative Fashion

Berbeda dengan fesyen berkelanjutan yang fokus pada minimisasi dampak, regenerative fashion mencakup proses yang membantu memulihkan ekosistem alam, misalnya melalui bahan yang ditanam kembali atau proses produksi yang mendukung keseimbangan alam.

7. Gender-fluid

Tren fesyen gender-fluid mencakup pakaian yang tidak dibatasi oleh norma gender tradisional. Banyak desainer yang menghapus batasan antara pakaian pria dan wanita, menciptakan koleksi yang dapat dikenakan oleh siapa saja.

8. Biodegradable Fabrics

Biodegradable Fabrics adalah kain yang dapat terurai secara alami tanpa mencemari lingkungan menjadi tren utama dalam desain fesyen ramah lingkungan. Material seperti serat bambu, rami, dan kulit sintetis yang dapat terurai lebih diminati oleh konsumen.

9. Modest Fashion

Modest fashion atau fesyen sopan terus mendapat perhatian, terutama dengan hadirnya desainer yang mengedepankan pakaian yang lebih tertutup namun tetap stylish. Tren ini semakin populer di pasar global, tak hanya di negara-negara dengan mayoritas Muslim.

10. Vintage Revival

Kembalinya tren fesyen dari era sebelumnya menjadi salah satu fokus utama pada tahun 2024. Pakaian vintage dengan sentuhan modern kembali mendominasi runway dan street style, mengusung tema nostalgia dengan elemen-elemen kontemporer.

Tren fesyen pada tahun 2024 menunjukkan pergeseran ke arah yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan teknologis. Istilah-istilah seperti “quiet luxury”, “digital fashion”, hingga “biodegradable fabrics” mencerminkan bagaimana fesyen tidak hanya berputar pada estetika, tetapi juga nilai-nilai etika dan inovasi.

Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih gaya yang tidak hanya sesuai dengan tren, tapi juga mencerminkan kesadaran terhadap perkembangan global.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS