10 Langkah Wajib UKM Ketika Ingin Menjajaki Pasar Ekspor

marketeers article
Ilustrasi persiapan ekspor produk UKM (Sumber: 123RF)

Melakukan ekspansi bisnis bisa dilakukan dengan banyak cara. Secara umum, ekspansi bisa diartikan sebagai upaya memperbanyak kanal penjualan atau distribusi dari sebuah produk. Ekspansi ini bisa dilakukan di dalam negeri atau pun menjajaki pasar ekspor. Tidak hanya untuk perusahaan besar, perusahaan mikro, kecil, dan menengah atau UKM juga berhak untuk menjajaki pasar ekspor.

Meski begitu, upaya ekspor untuk UKM tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Setidaknya, ada 10 langkah yang harus dilalui oleh para UKM sebelum memasuki pasar luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Ira Damayanti, Ketua Umum Indonesia Diaspora SME Export Empowerment & Development (ID SEED) di panggung Marketeers Hangout 2022 secara virtual, Rabu (10/8/2022).

Ira Damayanti, Ketua Umum ID SEED

 

Identifikasi produk

Tahap pertama sebelum pegiat UKM menjajaki pasar ekspor, pastikan telah melakukan identifikasi produk. Pahami produk yang ingin Anda jual dan lakukan riset terhadap selera pasar terlebih dulu.

Tanyakanlah ke diri Anda, apakah produk yang Anda buat sudah memiliki potensi ekspor? Ingin dijual kem mana, dan siapa yang akan membelinya? Kenali produk Anda, dan kenali pasarnya.

Pengembangan produk

Selanjutnya, Anda bisa melakukan pengembangan pasar dari hasil identifikasi pasar dan produk. Sesuaikan selera pasar pada produk yang ingin Anda jual.

“Anda tidak bisa bersikeras ketika racikan produk Anda sudah diminati di pasar lokal dan menyamakannya dengan pasar internasional. Anda harus pahami selera konsumen pasar tujuan Anda. Misalnya, ketika berjualan makanan, tidak semua negara menyukai makanan dengan cita rasa pedas yang populer di Indonesia,” ujar Ira.

Standarisasi produk

Ketika sudah menemukan produk yang pas, kenali standarisasi yang berlaku di negara tujuan ekspor. Setiap negara tentu memiliki standarisasi yang berbeda. Sederhananya, sizing pada produk pakaian atau sepatu. Standar ukuran di Asia, Amerika, Eropa, dan belahan dunia lainnya kerap berbeda.

Untuk itu, UKM yang ingin menjajakan ekspor perlu menyesuaikan standarisasi pasar sebelum menjual produk agar tersampaikan secara tepat sasaran.

Sertifikasi

Salah satu pekerjaan rumah yang cukup rumit ketika UKM ingin masuk ke pasar ekspor adalah mengurus sertifikasi. Banyak aspek yang perlu diperhatikan pada produk yang akan dijual untuk memenuhi syarat dan sertifikasi dari kegiatan ekspor.

Misalnya, pada produk makanan yang harus tersertifikasi aman untuk dikonsumsi atau sertifikat halal dari negara tujuan atau standar yang berlaku di wilayah tersebut. Selain agar mendapatkan izin ekspor, tentu sertifikasi ini akan menumbuhkan kepercayaan dari konsumen.

Alat pemasaran

Ketika semua sudah siap, lakukan pemasaran produk dengan membuat profil, aktivasi media sosial, hingga membuat website perusahaan. Tujuannya tak lain agar produk Anda mudah dikenal dan dipercaya oleh target konsumen.

Mencari buyer

“Mencari buyer tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini menjadi tantangan bagi UKM yang ingin ekspor. Lalu pikirkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Misalnya berjualan kopi harus ke balai karantina lebih dulu, mengurus phytosanitary, dokumen lain, dan jangan lupa menegaskan korespondensi mengenai pembayaran. Anda harus paham berbagai ketentuannya. Cara bayar itu ujung tombak. Jangan sampai melepas barang lebih dulu sebelum cara bayarnya tidak jelas,” ujar Ira.

Di sisi lain, kita tidak bisa berharap dapat dibeli lebih dulu secara 100%. Buyer juga tidak mau jika sudah dibayarkan produk ternyata tidak dikirimkan.

Proses produksi

Setelah terjadi kesepakatan jual-beli, Anda bisa mulai melakukan produksi. Pastikan, produk yang Anda buat tidak keluar dari spesifikasi yang telah disepakati. Jika tidak, Anda bisa saja tidak dibayar bahkan kehilangan pelanggan lantaran nama baik Anda tercoreng.

Lakukan QC oleh orang yang ahli

“Jangan lupa juga untuk melakukan quality control (QC) terhadap produk UKM yang ingin Anda ekspor. QC ini harus dilakukan oleh orang khusus yang betul-betul mengerti spesifikasi dan kualitas produk agar produk sesuai dengan yang diminta oleh buyer,” jelas Ira.

Pembiayaan

Tahap selanjutnya dalam menjajaki pasar ekspor untuk UKM, bisa mulai mencari pembiayaan. Bisa melalui pihak perbankan atau mencari investor. “Pembiayaan dilakukan di tahap akhir. Penting bagi UKM untuk membangun kemampuan lebih dulu ketimbang mencari pembiayaan.

Delivery dengan excellence service

Tahap terakhir untuk UKM yang ingin melakukan ekspor, pastikan Anda dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Ketika kita mampu mengirimkan produk kita dengan excellence service, biasanya buyer akan melakukan pembelian ulang.

“Sepuluh siklus ini memang panjang dan harus dipenuhi. Langkah-langkah ini bisa juga dilakukan untuk menjajaki pasar dalam negeri. Namun untuk ekspor, langkah-langkah ini dilakukan untuk menghindari barang kita diretur, atau cacat ketika dikirimkan yang tentu akan merugikan karena umumnya biaya logistik akan sangat mahal,” tutup Ira.

Related

award
SPSAwArDS