Menguji ide bisnis untuk tahun 2023 yang penuh dengan persaingan harus dilakukan. Meski ide bisnis ada di mana-mana, tapi tidak semua ide bisnis bisa dieksekusi dengan baik karena aneka faktor. Sebab itu, ide-ide bisnis tersebut harus lebih dahulu diuji agar dalam penerapannya bisa sukses dan mumpuni.
Apa fungsi dari menguji ide bisnis?
Sebelum melakukan uji, perlu diketahui dulu apa itu validasi ide bisnis? Validasi ide bisnis adalah proses untuk kita menguji kelayakan ide atau produk sebelum diluncurkan. Validasi ini sebisa mungkin dilakukan ke target audiens sungguhan agar Anda mendapatkan umpan balik yang tepat.
Dengan melakukan validasi, diharapkan Anda tidak membuang-buang waktu dan modal untuk mengembangkan produk yang sebetulnya tidak akan laku.
Bagaimana cara menguji ide bisnis yang akan Anda jalankan?
Dalam menguji ide bisnis yang akan Anda jalankan, Anda bisa melemparkan pertanyaan-pertanyaan validasi. Lantas, apa saja pertanyaan untuk melakukan pengujian ide bisnis?
Berikut adalah saduran dari tulisan Jane Porter, kolumnis Entrepreneur.com, yang berisi 10 pertanyaan untuk menguji ide bisnis tersebut.
1. Seperti apakah profil calon pelanggan Anda?
Tidak serta ide bisnis yang menurut Anda baik, juga baik diterapkan untuk customer Anda. Bisa jadi ide bisnis Anda merupakan solusi bagi persoalan Anda, tapi tidak untuk konsumen. Sebab itu, ide itu perlu diuji dengan membuat peta demografi dan psikografi dari customer Anda. Memahami sekaligus mensegmentasi dari pasar yang Anda bidik merupakan langkah fundamental sebelum Anda memulai sebuah bisnis. Sebab itu, kenalilah siapa dulu calon pelanggan Anda.
2. Apa yang menjadi diferensiasi dari bisnis Anda?
Ide-ide bisnis boleh sebagus mungkin. Tapi perlu dipikirkan apa yang menjadi pembeda bisnis Anda, entah produk maupun layanan, dengan bisnis yang sudah ada di pasaran. Kalau tidak ada perbedaan, nantinya Anda akan mengalami kesusahan dalam memasarkannya. Pertanyaan soal diferensiasi bisa dirinci menjadi dua pertaanyaan: apa yang bisa Anda gantikan dengan bisnis Anda dan apa yang bisa Anda lengkapi dengan bisnis Anda tersebut?
3. Bagaimana Anda mendemontrasikannya?
Ide-ide adalah sesuatu yang ada di dunia non fisik. Sebab itu, Anda perlu memiliki kepiawaian untuk menerjemahkan ide-ide tersebut secara fisik. Baik itu dalam bentuk gambar, bagan, skema, maupun strategi untuk mengeksekusikannya. Semakin mudah Anda mendemonstrasikan ide-ide tersebut, semakin mudah Anda menerapkannya dalam praktik.
4. Siapa saja yang akan dijadikan Tim Anda?
Anda perlu menentukan gambarang siapa saja yang bakal Anda rekrut untuk menjadi tim Anda. Tentu saja, pilihan ini dipengaruhi oleh seberapa besar orang-orang yang Anda pilih tersebut mampu menjalankan bisnis Anda.
5. Sumber daya apa saja yang Anda perlukan?
Sama seperti memilih tim, Anda perlu menentukan sumbedaya apa saja yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Sebab itu, perlu juga diperhitungkan berapa bujet untuk mengadakan sumberdaya tersebut.
6. Perhitungkan berapa lama bisnis, bisa produk maupun layanan, Anda bisa hidup (punya lifetime) di pasar?
Perhitungan ini sangat penting agar strategi yang Anda terapkan untuk membesarkan produk dan layanan bisa tepat guna. Patut dipertimbangkan seberapa lama life time dari produk maupun layanan tersebut.
7. Seperti apa prediksi penjualan Anda ke depan?
Anda perlu memetakan pertumbuhan bisnis ke depannya. Seperti target penjualan dari tahun ke tahun. Dengan demikian, Anda bisa memetakan kapan bisnis Anda sudah bisa balik modal, meraup untuk, dan melakukan pengembangan bisnis.
8. Seberapa besar potensi pertumbuhan dari ide bisnis Anda?
Pikirkan seberapa besar ide bisnis Anda ini akhirnya bisa bertemu dengan ekspektasi Anda. Buatlah simulasi pertumbuhan bisnis Anda dan tentukan apa saja yang Anda perlukan untuk menggapai pertumbuhan tersebut.
9. Apakah Anda memiliki kemampuan mengeksekusi ide bisnis Anda?
Memiliki ide bisnis dengan membuat ide bisnis itu menjadi kenyataan adalah dua hal yang sangat berbeda. Jujurlah pada diri sendiri pada kemampuan yang Anda miliki untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi kenyataan. Pada prinsipnya, pikirkan kekuatan Anda untuk mengeksekusi ide tersebut. Jangan sampai karena nafsu besar dan tidak diimbangi dengan keterampilan yang memadahi membuat bisnis Anda menjadi berantakan dan berujung rugi.
10. Bisakah Anda menjalankan bisnis Anda dalam dua tahun ke depan?
Waktu ideal ujian untuk bisnis yang baik adalah dua tahun pertama. Dua tahun pertama akan menentukan bisnis Anda. Sebab itu, tentukan apa saja yang membuat Anda mampu menjalankan bisnis Anda selama dua tahun pertama.
Apa saja kendala dalam menguji ide bisnis?
Mungkin, di dalam perjalanannya, ada saja kendala yang akan dihadapi oleh Anda sebagai pemasar ketika sedang menguji bisnis Anda. Kendala ini bisa datang dari luar atau faktor eksternal, bisa juga datang dari diri kita sendiri atau perusahaan (faktor internal).
Waktu
Alasan atau kendala klasik yang sering dihadapi oleh pelaku bisnis adalah soal kurangnya waktu untuk menguji ide bisnis yang sudah dijalankan. Padahal, proses uji ide bisnis ini bisa menjadi fondasi sekaligus memvalidasi apakah bisnis yang kita jalankan akan diterima pelanggan atau tidak.
Tidak percaya diri
Tantangan selanjutnya datang dari dalam diri. Faktor internal ini kerap menyelimuti pemasar, khususnya mereka yang sudah menggelontorkan modal yang besar. Atau bisa jadi, ketidakpercayaan diri sebetulnya hanya datang dari ego karena merasa idenya sudah sangat bagus. Padahal, tidak ada salahnya, ide ini diadu dengan realitas yang ada di pasar.
Tidak ada modal
Di sisi lain, tidak jarang pemasar yang telah memiliki kemauan dan semangat untuk melakukan uji cobo ide bisnisnya, tapi terbentur dengan tidak adanya modal. Modal ini bisa berupa materi atau pengetahuan hingga jaringan yang bisa dipakai untuk melakukan validasi.
Sederhananya, Anda bisa mengajak keluarga atau teman dan rekan kerja di sekeliling Anda yang mungkin profilnya mirip dengan target konsumen dari produk Anda untuk dijadikan referensi atau tempat bertanya.
Memang sebaiknya, validasi selera atau preferensi konsumen sebaiknya dibangun oleh orang-orang yang tidak dikenal atau tidak memiliki ikatan. Harapannya, umpan balik yang diberikan dapat keluar dengan jujur.
Dengan menguji ide bisnis, diharapkan produk atau bisnis yang dijalankan dapat diterima baik oleh konsumen. Lebih dari itu, bisnis yang berkelanjutan dapat semakin terwujud melalui ide bisnis yang tepat.